Ini 3 Tipe Manusia Sambut Ramadhan

Red: Irwan Kelana

Kamis 25 May 2017 08:28 WIB

 Sejumlah gerai cepat saji di Stasiun Gambir Jakarta, Senin (6/6), menutup toko mereka dengan tirai untuk menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa.  (Republika/Wihdan) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Sejumlah gerai cepat saji di Stasiun Gambir Jakarta, Senin (6/6), menutup toko mereka dengan tirai untuk menghormati umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Ramadhan sudah di depan pintu. Ternyata kaum Muslimin berbeda-beda dalam menyambut dan mengisi Ramadhan. “Ada tiga tipe manusia dalam menyambut dan mengisi Ramadhan,” kata Ustadz Muhajir Affandi saat mengisi tarhib Ramadhan yang diadakan Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) di Masjid Al-Ikhlas Bosowa Bina Insani  Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/5).

Muhajir menyebutkan, pertama adalah mereka yang ogah-ogahan. “Manusia yang masuk kelompok ini tidak gembira dengan datangnya Ramadhan. Mereka bahkan kesal dan merasa malas menyambut Ramadhan. Waduh, bulan puasa kok udah datang lagi? Wah, kudu puasa sebulan penuh, juga tarawih, berat sekali, begitu komentar mereka” tutur dosen Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu.

Tipe kedua adalah  mereka yang biasa-biasa saja. “Mereka sahur, puasa, berbuka puasa dan berlebaran. Semuanya hanya rutinitas, dan ibadah puasa atau ibadah Ramadhan itu tidak memberikan bekas pada peningkatan iman dan Islam mereka, tidak berdampak pada peningkatan ketakwaan mereka. Padahal salah satu tujuan puasa adalah meraih derajat takwa,” ujar Muhajir.

Adapun tipe yang ketiga, kata Muhajir, adalah mereka yang menyambut Ramadhan dengan penuh kegembiraan. “Bagi mereka, Ramadhan adalah bulan yang selalu ditunggu-tunggu. Sebab, mereka yakin bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah, bulan yang luar biasa. Bulan yang begitu banyak kenikmatan dari Allah, baik untuk kebahagiaan dunia maupun akhirat,” paparnya.

Karena itu, Muhajir menambahkan, mereka yang masuk tipe ketiga ini mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin menyambur datangnya Ramadhan. “Mereka pun bertekad dan berikhtiar keras untuk mengisi siang maupun malam Ramadhan dengan berbagai amal ibadah ritual maupun sosial,” tuturnya.

Nah, kata Muhajir, “Kita termasuk tipe yang mana?”

Terpopuler