IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Umrah di bulan Ramadhan terbilang lebih sedikit dibanding dengan umrah di bulan-bulan lainnya. Hal ini karena daya jangkau masyarakat tidak semuanya bisa memenuhi harga yang mahal.
Direktur Utama Patuna Travel Syam Resfiadi mengatakan, tren di Patuna maupun di travel lain memang ada, tapi tidak sebanyak bulan reguler. "Trennya ada, tapi tidak setinggi bulan biasa, paket-paket di bulan Ramadhan itu jauh lebih mahal," katanya.
Peningkatan harganya, kata dia, bisa mencapai 50-200 persen dibanding bulan biasa. Paket-paket yang ditawarkan pun tidak sebanyak bulan biasa. "Biasanya hanya ada paket untuk keberangkatan awal, pertengahan dan akhir Ramadhan dengan kuota tidak lebih dari 90 kursi," ujarnya.
Patuna sendiri hanya menargetkan 100 pax untuk bulan Ramadhan kali ini. Ketua Umum Asphurindo ini juga mengatakan, bulan Ramadhan adalah musim liburnya Arab Saudi. Sehingga, kuota yang disediakan pemerintah Saudi pun terbatas.
"Harga mahal juga dipengaruhi oleh peningkatan harga akomodasi lokal di sana. Jika dibandingkan dengan minat umrah Ramadhan tahun lalu, polanya hampir sama saja,"ujarnya.