Aksi Tarhib Ramadhan Serukan Penolakan Kriminalisasi Ulama dan Ormas Islam

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus Yulianto

Rabu 24 May 2017 20:40 WIB

Seorang pelajar Sekolah Alam Indonesia membawa poster bertuliskan ''Aku Bisa Puasa Sampai Magrib'' saat mengikuti Pawai Tarhib Ramadan di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (24/5). Foto: Antara/Budiyanto Seorang pelajar Sekolah Alam Indonesia membawa poster bertuliskan ''Aku Bisa Puasa Sampai Magrib'' saat mengikuti Pawai Tarhib Ramadan di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan ribu umat Islam Kota Sukabumi mengikuti acara pawai tarhib Ramadhan, Rabu (24/5) pagi. Dalam acara tersebut disuarakan penolakan terhadap kriminalisasi ulama dan ormas ilam.

Para peserta tarhib Ramadhan itu awalnya berkumpul di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi. Di tempat tersebut digelar apel wihdatul ummah atau persatuan umat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Selain itu dibacakan pula pernyataan sikap dari Aliansi Ummat Islam Sukabumi yang berisi empat sikap. Pertama, menyatakan kebulatan tekad dan siap menjaga keutuhan serta mengamalkan pancasila dan UUD 1945. Kedua, tetap setia dan berpegang teguh pada NKRI dan Bhnineka Tunggal Ika. Ketiga, memperkokoh tali silaturahmi dan menjaga kerukunan antar suku ras agama dan antar golongan di Kota Sukabumi.

"Kami menolak kriminalisasi terhadap para ulama, aktivis, dan ormas Islam yang ada di seluruh Indonesia,'' ujar Perwakilan Aliansi Ummat Islam Sukabumi Faturrahman dalam pembacaan sikap di depan ribuan massa di Lapangan Merdeka Sukabumi. Seruan ini dituangkan pula dalam spanduk besar yang dibawa massa umat Islam keliling Kota Sukabumi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Deddy Ismatullah mengatakan, acara pawai tarhib Ramadhan ini sebagai bagian mempersatukan umat Islam. '' Umat Islam selama ini mempertahankam NKRI dan menegakkan Pancasila serta UUD 1945,'' terang dia.

Sehingga, kata Deddy, tidak pantas bila ada pihak yang menyatakan umat Islam anti-Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila. Pernyataan itu, kata dia, sangat menyesatkan.

Pawai tarhib Ramadhan ini diikuti sekitar 20 ribu umat Islam Kota Sukabumi. Di antaranya para pelajar, ormas Islam, MUI, aparat pemerintah, TNI, Polri, dan elemen masyarakat lainnya.