Masjid Syuhada Gema Kemuliaan Ramadhan Sebulan Penuh

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Agung Sasongko

Rabu 24 May 2017 20:00 WIB

Masjid Syuhada Kota Baru, Yogyakarta. Foto: http://arsip.tembi.net Masjid Syuhada Kota Baru, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Masjid Syuhada kembali menggelar rangkaian acara untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan. Kegiatan bertajuk Gema Kemuliaan Ramadhan ini pun dibuka pada Rabu (24/5).

Selama 30 hari ke depan, berbagai acara akan digelar di area Masjid Syuhada, mulai dari talkshow interaktif, bakti sosial, bedah buku, tabligh akbar, hingga buka bersama. Selain membuka Gema Kemuliaan Ramadhan, hari ini pun Masjid Syuhada menggelar khinatan masal dan talkshow kesehatan. Ketua Panitia Gema Kemuliaan Ramadhan Masjid Syuhada Awan mengatakan, tahun ini panitia bekerja sama dengan Laznas Nurul Hayat dalam menyelenggarakan kegiatan selama sebulan penuh.

Hal tersebut diakui  Kepala Cabang Laznas Nurul Hayat Yogyalarta Robby Amrizal. Menurutnya, kegiatan Ramadhan di Masjid Syuhada sangat menarik, sehingga pihaknya memilih menyetujui untuk turut andil dalam kegiatan tahunan kali ini.

“Di sini programnya banyak. Ada itikaf, mabit, buka bareng, dan sebagainya. Selain sebagai mitra, kami juga bisa ikut terlibat dalam acara sebagai peserta,” kata Robby. Di sisi lain, pemateri dari setiap kegiatan yang digelar Masjid Syuhada juga menarik, seperti Amien Rais, Mahfud MD, dan berbagai ustaz ternama.

Seperti talkshow kesehatan hari ini yang diisi oleh dokter Muhammad Agita Hutomo. Dalam materinya, ia menyampaikan mengenai kebaikan-kebaikan puasa, terutama sebulan penuh saat Ramadhan.

Ia menjelaskan, berpuasa akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Terutama bagi lambung. Pasalnya dengan berpuasa, lambung kita akan diistirahatkan. Dengan begitu lambung akan kembali segar dan kinerjanya semakin membaik setelah puasa.

“Tapi berpuasa tidak hanya menahan haus dan lapar saja. Maka itu yang perlu kita siapkan menjelang puasa bukan hanya kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental dan batin kita,” kata dokter Agita.