REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umrah di bulan Ramadhan dipandang memiliki keistimewaan tersendiri. Ada pengalaman spiritual berbeda saat menjalankan ibadah puasa di tempat yang juga istimewa, langsung di rumah Allah.
Direktur Operasional Maktour Mohammad Rocky Masyhur menyampaikan orang-orang ingin mendapatkan pahala dua kali lipat. "Dapat ibadah di bulan puasa dapat pula umrahnya," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (24/5).
Rocky menyampaikan tren umrah di bulan Ramadhan tahun ini hampir dikatakan sama dengan tahun lalu. "Tidak ada peningkatan dibanding tahun lalu, kemungkinan karena faktor cuaca yang agak sedikit ektrim di sana," tambahnya.
Namun jika dilihat lebih jauh, umrah Ramadhan tahun lalu lebih ramai dengan anak-anak dan remaja. Ini karena bertepatan dengan musim liburan.
"Ada kelebihan tahun lalu, mungkin karena bertepatan dengan musim libur, jadi banyak anak-anak," katanya. Fenomena ini tidak terjadi di tahun ini.
Lebih jauh, Rocky mengatakan pemberitaan tentang travel nakal tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk umrah di bulan Ramadhan. Ia menilai masyarakat sudah lebih jeli dalam melihat travel mana yang memiliki kredibilitas.
Pemberitaan travel nakal juga membuat masyarakat lebih waspada terhadap harga-harga umrah yang tidak rasional. "Masyarakat sudah bisa melihat perusahaan-perusahaan travel dengan kredibilitas bagus," katanya.