REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan ribu umat Islam Kota Sukabumi mengikuti acara pawai tarhib Ramadhan Rabu (24/5) pagi. Dalam acara tersebut warga menyambut gembira datangnya bulan puasa.
Para peserta tarhib Ramadhan itu awalnya berkumpul di Lapangan Merdeka Kota Sukabumi. Di tempat tersebut digelar apel Wihdatul Ummah atau persatuan umat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud kegembiraan warga dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
''Acara ini sudah rutin digelar tahunan dan melibatkan mulai dari pelajar, majelis taklim, dan warga lainnya,'' cetus dia. Rute pawai tarhib Ramadhan ini melalui jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Siliwangi, dan berakhir di depan Balai Kota Sukabumi Jalan R Syamsudin SH.
Dalam acara tarhib Ramadhan ini pun dibacakan pula pernyataan sikap dari Aliansi Ummat Islam Sukabumi yang berisi empat sikap. Pertama menyatakan kebulatan tekad dan siap menjaga keutuhan serta mengamalkan pancasila dan UUD 1945. Kedua tetap setia dan berpegang teguh pada NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
Ketiga memperkokoh tali silaturahmi dan menjaga kerukunan antar suku ras agama dan antar golongan di Kota Sukabumi.'' Kami menolak kriminalisasi terhadap para ulama, aktivis dan ormas Islam yang ada di seluruh Indonesia,'' ujar Perwakilan Aliansi Ummat Islam Sukabumi Faturrahman dalam pembacaan sikap di depan ribuan massa di Lapangan Merdeka Sukabumi.
Seruan ini dituangkan pula dalam spanduk besar yang dibawa massa umat Islam keliling Kota Sukabumi.Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Deddy Ismatullah mengatakan, acara pawai tarhib Ramadhan ini sebagai bagian mempersatukan umat Islam. '' Umat Islam selama ini mempertahankam NKRI dan menegakkan Pancasila serta UUD 1945,'' terang dia.
Sehingga kata Deddy tidak pantas bila ada pihak yang menyatakan umat Islam anti Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila. Pernyataan itu kata dia sangat menyesatkan.Pawai tarhib Ramadhan ini diikuti sekitar 20 ribu umat Islam Kota Sukabumi. Diantaranya para pelajar, ormas Islam, MUI, aparat pemerintah, TNI, Polri, dan elemen masyarakat lainnya.