Ramadhan, 4 Komoditas Ini akan Dijual di Halte Transjakarta

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ilham

Selasa 23 May 2017 18:51 WIB

Halte bus Transjakarta. (ilustrasi). Foto: Antara/M Agung Rajasa Halte bus Transjakarta. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pelayanan dan Pengembangan Bisnis, Welfizon Yuza mengatakan, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sudah melakukan kesepakatan dengan Badan Usaha Menengah Daerah (BUMD) pangan seperti  PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan Food Station Tjipinang Jaya. Dalam kesepkatan itu, Transjakarta akan berkerja sama dengan PD Pasar Jaya untuk penjualan sembako murah selama Ramadhan.

"Secara intens kami melakukan pertemuan dalam beberapa hari terakhir ini untuk mempersiapkan target kita sebelum bulan puasa," ujar Welfizon di Balai Kota, Selasa (23/5).

Welfizon juga menuturkan, ada empat komoditas utama yang biasa dicari pelanggan Transjakarta. Yakni beras, tepung terigu, gula, dan minyak goreng.

Empat komoditas tersebut dijual dengan harga eceran tertinggi (HET). Ia kemudian sudah menyiapkan list beberapa halte untuk diberikan kepada PD Pasar Jaya. "Dari pihak PD Pasar Jaya mereka melakukan survei pada hari ini untuk mencari halte mana yang mereka pilih," katanya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan dua kriteria halte yang dapat digunakan untuk penjualan sembako murah selama Ramadhan. Pihak Transjakarta, Welfizon mengatakan, akan dipilih halte yang berada di pinggir Jakarta dan dekat pemukiman. "Harapannya begitu pelanggan turun di halte tersebut bisa belanja, terus langsung pulang," ujarnya.

Faktor berikutnya adalah terkait luasan halte. Sebagian dari Halte Transjakarta memiliki luasan yang memadai. "Jadi kita pilih halte yang berada di pinggir, dekat pemukiman dan secara space itu cukup digunakan oleh rekan-rekan dari BUMD pangan," katanya.

Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono mengatakan, stok pangan yang dijual halte Transjakarta tidak ada masalah. Namun yang harus diantisipasi adalah masalah traffic di dalam halte Transjakarta. Sebab, tidak semua halte Transjakarta lebar meski bentuknya memanjang.

Pada 2015 silam, Budi mengatakan, pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun halte tambahan dan sebagian besar berada di pinggiran Jakarta. Halte tersebut akan dimanfaatkan untuk membuat kios untuk menjual sembako murah.

"Nah traffic ini mengatur soal pembelian ke pelanggan jadi pada saat kita bicara soal stok, bukan karena keterbatasan, tapi lebih ke arah kami akan batasi supaya ini juga tidak menimbulkan keramaian yang gak perlu di halte," ujarnya.

Selanjutnya, Budi akan mempelajari pola konsumen. "Kita punya waktu 30 hari selama sebulan kita akan bikin pola kemungkinan bisa antisipasi dengan cara pemesanan yang diberikan pada waktu dijanjikan. Empat komoditas ini dianggap cukup mewakili. Kami akan pasang di bus untuk memberitahukan harga," katanya.

Terpopuler