REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung memastikan ketersediaan pangan di wilayahnya aman dan terkendali jelang bulan puasa ini. Bahkan, menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, stok kebutuhan pokok di Kota Bandung mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri.

Emil sapaan Ridwan Kamil meminta, warga tidak khawatir karena seluruh instrumen terkait terus bekerja untuk memastikan hal tersebut. Ia pun mengajak warga untuk bersikap cermat sehingga tidak perlu membeli pangan dalam jumlah yang besar.

"Warga tak usah khawatir, persediaan sembako aman terkendali," ujar Emil saat mengunjungi Pasar Tradisional Sarijadi, Bandung, Selasa (23/5).

Selain pangan, kebutuhan pangan yang lain pada umumnya, seperti stok daging sapi pun aman dan mencukupi. Apalagi, saat ini pemerintah telah mengimpor daging sapi dan kerbau sehingga warga dapat membeli dengan harga yang wajar. Daging sapi impor yang kondisinya beku dijual dengan harga Rp 80.000 per kilogramnya, sedangkan daging kerbau Rp 72.000 per kg.

Harga ini, kata Emil, jauh lebih murah dibanding daging sapi lokal yang baru dipotong seharga Rp 110-120 ribu per kg. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bandung mengampanyekan daging sapi beku agar masyarakat tidak ragu mengonsumsinya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Elly Wasliah, kualitas daging beku tidak kalah dibanding sapi lokal yang segar. Bahkan, menurutnya, daging sapi beku terbebas dari bakteri akibat proses pembekuan. "Selain murah dan steril, daging beku juga tahan lama, kuat hingga dua tahun," katanya. Selain itu, daging beku ini terbebas dari penyakit kuku dan mulut.

Namun, Elly mengingatkan, daging beku harus melalui proses masak yang benar. Sebelum dimasak, daging beku harus disimpan di lemari es bersuhu dingin untuk proses pencairan. Penyimpangan di lemari pendingin ini harus dilakukan sehari sebelum daging dimasak. "Jadi jangan dibiarkan mencair di luar (bukan lemari es)," katanya.

Terkait kehalalan daging beku, kata dia, tetap terjamin. Peningkatan permintaan daging sapi di Kota Bandung selalu meningkat setiap jelang puasa dan Lebaran. Bahkan, peningkatannya bisa mencapai empat hingga enam kali lipat.