Hindari Kolaborasi Es dan Gorengan Saat Berbuka Puasa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham

Rabu 24 May 2017 06:30 WIB

makan gorengan (ilustrasi). Foto: Republika/Amin madani makan gorengan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasanya tidak lengkap jika berbuka puasa tanpa minuman dengan es dan goreng-gorengan. Ditambah dengan sambal kacang, saos dan lainnya yang berlemak menggugah selera. Namun, sudah banyak orang tahu bahwa kolaborasi makanan seperti ini ternyata tidak sehat bagi tubuh.

Ketua Program Pendidikan Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammad Prof. Dr. HAMKA Jakarta, Dr. Hermawan Saputra, SKM, MARS mengingatkan agar puasa seharusnya bisa mengubah pola makan tidak sehat. Salah satunya adalah dengan mengurangi duet minuman es dengan goreng-gorengan.

"Es dan gorengan itu paling enak dan paling tidak sehat, es membuat molekul lemak terkristalisasi dan bisa malah menumpuk lemak," kata dia ketika ditemui Republika.co.id, pekan lalu.

Lemak jahat atau biasa disebut LDL itu tidak terkatalis dengan baik. Jika mengalir dalam darah, maka lemak ini bisa menumpuk di pembuluh darah dan membentuk seperti 'kerak'.

"Dalam jangka panjang, jika tekanan darah tinggi, bisa menyebabkan stroke," kata dia. Kadar kolesterol pun jelas meningkat. Sehingga seharusnya, pola makan seperti ini diubah.

Berpuasa itu artinya menahan diri. Sehingga sebaiknya, orang berpuasa pun harus bisa menahan diri dari sesuatu yang malah merusak tubuh. Karena puasa sudah sangat bermanfaat bagi tubuh. "Jangan malah dirusak oleh pola makan yang tidak baik," kata dia.

Hermawan menyarankan agar buka puasa diawali dengan makanan hangat dan kaya nutrisi. Menurut dia, saran tersebut bukan berarti tidak boleh makan gorengan, hanya waktunya saja harus diatur dan tidak berlebihan.

Makan gorengan ini bisa dilakukan setelah shalat isya atau saat tubuh telah kembali pulih. Meski begitu, Hermawan lebih menyarankan seseorang untuk minum jus untuk mengembalikan cairan tubuh. Sehingga tubuh akan segar dan siap melaksanakan ibadah di malam hari.

Ia juga menyarankan agar tidak berlebihan mengonsumsi makanan setelah berbuka. Sebab, makan terlalu banyak bisa menyebabkan kantuk yang membuat ibadahnya tidak khusuk.

Terpopuler