Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Puasa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham

Selasa 23 May 2017 14:22 WIB

Puasa (ilustrasi) Foto: IST Puasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa pada bulan Ramadhan berkisar antara 12 hingga 16 jam per hari. Dalam disiplin fisiologi, rentang waktu itu sejajar atau sebanding dengan dua rentang masa penyerapan makanan di dalam tubuh.

Dalam buku 'Terapi Puasa' karya Dr. Abdul Jawwad ash-Shawi, dua rentang itu adalah fase penyerapan dan masa pascapenyerapan. Masa penyerapan atau absorbsi berkisar antara tiga sampai lima jam setelah makan.

Waktunya tergantung jumlah dan kandungan dalam makanan saat sahur. Fase kedua adalah pascaabsorbsi yang dimulai setelah menyerapan seluruh unsur makanan yang disantap.

Dalam fase penyerapan makanan, tingkat glukosa, lemak, dan asam amino dalam darah akan meningkat. Semuanya kemudian diolah dalam tubuh untuk jadi energi atau disimpan dalam otot.

Fase pascapenyerapan dimulai sekitar empat sampai enam jam setelah makan. Fase ini memakan waktu sekitar enam hingga 12 jam setelah penyerapan.

Saat berpuasa, ini cocok dengan rentang waktu proses metabolisme tubuh. Sehingga makanan dimanfaatkan dengan baik oleh tubuh. Organ-organ tubuh pun dibiarkan beristirahat sejenak untuk kemudian memulai fase penyerapan makanan baru lagi.

Untuk mendapat energi baru, tubuh manusia praktis mengandalkan cadangan makanan yang tersimpan. Saat kadar glukosa dalam darah turun, otak mengirim sinyal agar glukosa ditambah lagi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Karena tidak ada asupan dari luar, maka cadangan glukosa dalam tubuh (glikogen) diuraikan dari glukosa lagi. Jaringan tubuh pun mengambil energi dari sana.

Terpopuler