Tarekat Naqsyabandiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan pada 25 Mei

Red: Bilal Ramadhan

Selasa 23 May 2017 13:41 WIB

Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat. Foto: kabarnet.wordpress.com Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pengurus Tarekat Naqsabandiyah Sumatra Barat (Sumbar) menetapkan awal Ramadhan 1438 Hijriyah pada Kamis 25 Mei dan shalat Tarawih sehari sebelumnya.

"Penetapan awal Ramadhan ini berdasarkan hisab dan perhitungan malam," kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Syafri Malin Mudo, di Padang, Selasa (23/5).

Menurutnya, pedoman dalam menentukan awal Ramadhan ini berdasarkan perhitungan atau hisab yang berlandaskan Alquran surah al-Baqarah ayat 183, 184 dan 185. Dia menjelaskan, tarekatnya memedomani isi ayat 185 yang berarti semenjak bulan saat Alquran diturunkan pihaknya terus mengikuti jadwal berpuasa tersebut.

Kemudian perhitungan lain, yakni berdasarkan malam, bila dihitung dari tahun Hijriyah sebelumnya tepat satu Ramadhan, yakni pada Rabu 24 Mei petang dan berpuasa pada Kamis 25 Mei. "Tarekat lain mengambil siang. Namun, kami mengambil perhitungan malamnya," kata dia.

Dia menyebutkan, pada Rabu 24 Mei tersebut akan dilaksanakan shalat Tarawih serentak di 50 mushala yang ada di Padang, yang terbesar di Mushala Baitul Makmur Kecamatan Pauh. Dalam salat tarawih tersebut jamaah wajib melakukan salat sebanyak 23 rakaat dengan 12 kali salam.

"Setiap Ramadhan, jamaah dari luar daerah juga melaksanakan shalat Tarawih di Padang," kata dia.

Beberapa jamaah berasal dari Pariaman, Solok, Payakumbuh, Provinsi Riau, Jambi, dan daerah lainnya. "Berdasarkan perhitungan hisab tersebut, kami berpuasa selama tiga puluh hari dan kemudian melaksanakan shalat Ied," katanya.

Sementara itu, salah satu jamaah Naqsabandiyah di Kuranji, Komar mengatakan, perhitungan tarekatnya yang berbeda bukan berarti ada ajaran yang menyimpang. Menurutnya, dalam ibadahnya tetap sama dengan jamaah kebanyakan, seperti shalat Tarawih dan ibadah sunah lainnya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama Padang Japeri berharap semua warga beribadah puasa dengan lancar dan tidak ada perselisihan, terlebih konflik. Terkait jadwal awal puasa pihaknya menghormati keberagaman dengan catatan tidak melangkahi syariat agama Islam.