REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Saudi telah menjadikan agenda tahunan menghadiahi Indonesia dengan kurma menjelang Ramadhan. Namun hadiah kurma jelang Ramadhan 1438 H ini lebih menggembirakan.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, tiap tahun menjelang Ramadhan, Saudi sudah biasa memberikan kurma bagi Indonesia termasuk Istiqlal. Namun hadiah kurma tahun ini lebih menggembirakan karena diserahkan langsung Dubes Saudi.
"Tahun ini kurma langsung diberikan Dubes. Sebelum-sebelumnya tidak. Ini kegembiraan karena kita diberi langsung," ungkap Nasaruddin usai menerima hadiah simbolis kurma dari Saudi bagi Indonesia di Masjid Istiqlal, Rabu (17/5).
Mengawali penerimaan simbolis kurma, Nasaruddin mengatakan 90 dus kurma yang ada di Istiqlal hanya formalitas. Nantinya akan menyusul satu kontainer lagi kurma dari Saudi. Ia berterima kasih atas hadiah kurma itu dan berharap ini jadi manfaat untuk banyak pihak. Indonesia dan Saudi sendiri selalu ada kerja sama, seperti mensponsori kegiatan-kegiatan dakwah.
Di Istiqlal ada 3.000 orang berbuka puasa bersama saat Ramadhan termasuk bersama anak-anak yatim, dhuafa, dan difabel. Kurma hadiah Saudi ini akan jadi takjil sebelum makanan lain di sana.
"Masjid ini milik umat, tidak ada pelibatan simbol tertentu. Semua orang boleh shalat dan buka puasa di sini," kata Nasaruddin.
Kerajaan Saudi Arabia melalui Kedutaan Besar Arab Saudi memberikan hadiah 250 ton kurma kepada Indonesia sebagai rasa bahagia menjelang Ramadhan dan mengeratkan persahabatan dengan Indonesia. Secara simbolis, kurma diserahkan langsung Dubes Saudi kepada Imam Masjid Istiqlal di Masjid Istiqlal, Rabu (17/5) di hadapan jamaah yang hadir.