REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meninjau harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati, Jumat (12/5). Peninjauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut rapat koordinasi Kementrian Perdagangan (Kemendag) dengan Kementrian Pertanian (Kementan) di Jakarta pada Senin (8/5), lalu.
"Peninjauan ini dikhususkan untuk meninjau distributor dan importir bawang putih," kata Enggar, Jumat (12/5).
Dalam Rakor tersebut, disepakati harga jual bawang putih berkisar Rp 38 ribu per kilogram. Enggar mengatakan, bagi distributor yang menjual dengan harga tersebut akan diprioritaskan menjadi importir.
Dalam peninjauan ini, dia mengaku menemukan harga bawang putih yang dijual dengan kisaran harga Rp 36 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogram. Enggar juga menyampaikan saat ini stik bawang putih yang tersedia sekitar 76.200 ton.
"Kemendag telah kunjungi 31 provinsi untuk koordinasi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dengan pemda setempat dan pedagang terkait," jelas dia.
Hasil pantauan hari ini, kata dia, tercatat harga komoditas rata-rata stabil. Dia menuturkan, harga-harga bahan pokok seperti gula, minyak goreng dan daging berada di kisaran harga yang normal. "Gula Rp 12.500 perkilogram, minyak goreng Rp 11 ribu perkilogram, dan daging Rp 80 ribu perkilogram," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk ikut serta menjaga stabilitas harga pangan. Jika memang ada spekulan yang mempermainkan harga baik di tingkat petani ataupun pasar, maka kepolisian bisa menangkapnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga menjamin harga pangan jelang Ramadhan stabil. Termasuk harga bawang putih yang kini telah mengalami penurunan harga. "Kementan dan Kemendag segera mengambil sikap untuk menekan harga termasuk menggandeng para importir," ujar Andi.