REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Posko Mudik PKS Cirebon Nanang Solihin mengatakan, relawan Posko Mudik Cirebon melayani hampir 1.500 pemudik yang singgah. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Saat arus mudik sekitar 600, di arus balik ini sudah 1000 pemudik ada. Tahun ini luar biasa, ini rekor pemudik tahun ini," ujar Nanang, Rabu (13/7).

Uniknya, sejumlah 1.500 pemudik dari tanggal 1 Juli 2016 hingga 12 Juli 2016 ini dilayani hanya dengan lima kader saja. "Kami sudah tutup posko sejak 12 Juli meski kecapekan kita harus layani, banyak juga yang datang tahun ini."

Pihaknya sudah 9 tahun mendirikan posko mudik. Tahun ini luar biasa. Pengurus yang aktif di posko cuma lima dari awal sampai akhir

Menurut dia, wajar bila pengurus kelelahan melayani pemudik karena keterbatasan dana dan SDM. Pemudik bukan cuma ditawari mie instan atau kop tapi juga dibuatkan.

"Belum lagi ada juga yang jaga parkiran, dan lainnya. Lima orang aja itu semua yang ngurusin dari pagi hingga malam," kata Nanang.

Menurut Nanang, tak banyak kader PKS yang mampir ke posko, sebagian besar merupakan pemudik dan bahkan ada yang berlangganan mampir tiap tahunnya. Ada yang datang dari Surabaya, Ngawi, Mojokerto.

"Ada juga sekitar puluhan orang yang mampir semacam berlangganan dari tahun ke tahun, sampai kenal nama kami," ujarnya tertawa.

Terdapat satu rombongan pemudik dari satu bus yang mampir di Posko Mudik PKS karena fasilitasnya cukup nyaman untuk melayani pemudik. Awalnya mereka ragu untuk mampir, tapi setelah dibujuk karena macet dan ada toilet, makan gratis mereka akhirnya mampir sehingga posko langsung penuh sesak.

Sebagian besar pemudik yang singgah di Posko Mudik PKS Cirebon ini adalah pengendara motor, dengan total pemudik yang singgah mencapai 800 pengguna motor.