REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelar rapat evaluasi sementara angkutan Lebaran 2016. Staf khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid mengatakan, operasi angkutan Lebaran sendiri akan berlangsung hingga 17 Juli mendatang.
Penyelenggaraan evaluasi sementara dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan mengantisipasi arus balik yang diperkirakan belum usai. "Karena asumsi dan prediksi kita sebagian dalam jumlah cukup besar belum seluruhnyanya kembali ke Ibu Kota, karena anak sekolah kebanyakan masuk 18 Juli, maka kita perkirakan angkutan Lebaran akan ada puncak lagi pada Jumat-Sabtu nanti," katanya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (13/7).
Sedangkan untuk moda laut memiliki operasi lebih panjang hingga satu pekan ke depan. Sekretaris Jenderal Kemenhub Sugihardjo mengatakan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memerintahkan untuk waspada pada dua hal yakni, aspek layanan dan aspek keselamatan serta pertimbangan masalah cuaca dari BMKG. "Secara umum, masalah keselamatan secara umum merupakan hal menggembirakan berdasarkan data Korlantas lebih baik untuk moda transportasi," ungkapnya.
Hal ini tidak lepas dari pemeriksaan secara menyeluruh bagi angkutan Lebaran baik darat, laut, kereta api, dan udara. Kedua, aspek pelayanan, di mana terdapat kenaikan jumlah penumpang pesawat sekitar tujuh persen atau menjadi 15 persen dari prediksi yang hanya delapan persen. "Realisasi paling tepat itu KA. Banyak yang ingin naik KA tapi enggak kebagian," lanjutnya.
Kendati begitu, ia tidak memungkiri jika masih terdapat kendala. Salah satunya kemacetan yang terjadi di Brebes Timur Exit atau Brexit. Namun, ia mengatakan saat ini, untuk arus balik relatif lebih lancar.