Hindari Kemacetan, Banyak Pembeli Tiket KA Dadakan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah

Selasa 12 Jul 2016 16:24 WIB

Pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api Pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Banyak masyarakat yang beralih menggunakan transportasi Kereta Api (KA) untuk menghindari kemacetan di jalan raya saat arus balik. Hak ini mengakibatkan terjadi lonjakan penumpang KA di Stasiun Tasikmalaya. Akibatnya banyak yang tidak kebagian tiket KA.

"Ada lonjakan penumpang mulai H+2 terutama ke arah Timur, peningkatannya sampai 250 orang per harinya," kata Kepala Stasiun Tasikmalaya, Toni Hariyanto kepada Republika.co.id, Selasa (12/7).

Toni mengatakan, puncak arus balik di Stasiun Tasikmalaya diperkirakan terjadi pada Rabu (13/7). Kemungkinan ada 200 sampai 250 orang tambahan penumpang. Sejak dua hari setelah Lebaran, penumpang yang naik dari Stasiun Tasikmalaya mencapai 1.000 sampai 1.300 orang perharinya.

Di hari-hari biasa, Toni mengatakan penumpang yang naik dari Stasiun Tasikmalaya hanya 300 sampai 500 orang perharinya. Sampai pekan depan, penumpang KA dari Stasiun Tasikmalaya diperkirakan tetap banyak dan melebihi hari-hari biasa. Sebab, banyak jadwal keberangkatan bergeser. Misalkan penumpang yang ingin berangkat tanggal 15, tapi karena tidak kebagian tiket bergeser ke tanggal 21.

Toni menjelaskan, setelah Lebaran banyak penumpang yang naik dan membeli tiket dadakan. Kemungkinan, mereka yang membeli tiket dadakan ingin menghindari kemecetan di jalur selatan Jawa Barat. "Namun, orang-orang yang membeli tiket dadakan kebanyakaan tidak dapat tiket," ujarnya.

Mereka yang tidak kebagian membeli tiket dadakan, terpaksa membeli tiket pemesanaan dengan harga yang mahal. Kendati mahal, Toni tetap banyak yang membelinya.

Tiket KA yang biasa dibeli dadakan jurusan Bandung Rp 70 ribu. Sekarang tiket pemesanan yang harganya Rp 300 ribu pun dibeli karena tidak kebagian tiket murah.

Warga Kota Tasikmalaya, Imam (28) mengaku tidak kebagian tiket KA kelas ekonomi tujuan Kediri, Jawa Timur.  Yang tersisa hanya tiket kelas eksekutif dengan harga sangat mahal mencapai Rp 550 ribu. "Bingung mau beli tiket yang kelas ekonomi habis, adanya yang eksekutif tapi mahal," kata Imam.

Terpopuler