Jonan: Bandara Juanda Terpengaruh Abu Erupsi Bromo

Red: Bilal Ramadhan

Senin 11 Jul 2016 21:45 WIB

Ratusan calon penumpang memadati Terminal I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (10/5). Foto: Antara/Umarul Faruq Ratusan calon penumpang memadati Terminal I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan Bandara Juanda Surabaya juga terpengaruh erupsi Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, yang membawa abu vulkanik ke arah barat daya, namun hingga kini belum ditutup seperti Bandara Abdul Rahman Saleh, Malang.

"Yang menutup Bandara Abdul Rahman Saleh Malang itu saya, karena vulkanik esnya menyentuh bandara tersebut. Dan besok pagi pukul 06.00 WIB akan kami cek lagi apakah sudah aman atau belum, namun ini juga berpengaruh di Bandana Juanda Surabaya," kata Jonan, saat meninjau arus balik di Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Senin (11/7).

Ia mengatakan pengaruh yang dirasakan dan terjadi di Bandara Juanda saat ini adalah adanya penumpukan penumpang, akibat pengalihan penumpang yang awalnya turun di Malang menjadi turun di Surabaya.

"Namun demikian sudah ada solusi dari Dinas Perhubungan Pemprov Jatim, yakni mengalihkan penumpang yang turun di Bandara Juanda Surabaya menggunakan bus untuk menuju Malang," ucapnya.

Jonan mengatakan rencananya semua aktivitas penerbangan di Bandara Abdul Rahman Saleh akan kembali dibuka pada Selasa (12/7) pukul 09.00 WIB, namun dengan terlebih dahulu melihat kondisi pada pukul 06.00 WIB pagi.

Sebelumnya, Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Gunung Bromo Senin pagi secara visual cuaca cerah-mendung, angin tenang, suhu 9-20 derajat Celsius.

"Kondisi asap kawah juga teramati kelabu kecoklatan sedang-tebal, tekanan lemah-sedang, tinggi asap berkisar 300-1.200 meter dari puncak kawah ke arah Barat-Barat daya," katanya.

Sementara berdasarkan pengamatan Pos Gunung Bromo secara seismik tremor amplitudo maksimum 1-5 mm dominan 2 mm, artinya potensi erupsi kecil dengan membawa material abu vulkanik tipis masih akan berlangsung.

Status Gunung Bromo, kata dia, tetap waspada (level II), dan meminta masyarakat di sekitar Bromo termasuk pengunjung, wisatawan dan pendaki untuk tidak masuk kawasan setempat dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Bromo.

"Masyarakat kami minta tenang. Tidak perlu ada pengungsian. Pihak otoritas bandara akan terus berkoordinasi dengan PVMBG dan BMKG mengenai kelanjutan status buka tutup bandara," katanya.

Terpopuler