Pemudik Pilih Balik Lewat Jalur Tengah dan Selatan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Andi Nur Aminah

Senin 11 Jul 2016 09:00 WIB

Kendaraan memasuki pintu Tol Brebes Timur-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). (Republika/Wihdan Hidayat) Kendaraan memasuki pintu Tol Brebes Timur-Pejagan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (9/7). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari FPKS Fikri Faqih berharap penanganan puncak arus balik malam dapat lebih baik daripada saat arus mudik. Arus balik saat ini akan terpecah ke ketiga jalur yaitu jalur utara (Pejagan), Jalur Tengah, dan Jalur Selatan.

"Dibutuhkan upaya ekstra khususnya dari pihak kepolisian untuk mengatur kepadatan jumlah kendaraan secara lebih optimal. Pemudik masih trauma akan tragedi di Tol Brebes kemarin. Dampaknya banyak yang memilih jalur tengah atau selatan untuk kembali pulang," katanya, Ahad, (10/7).

Dia mengatakan kepolisian harus mengantisipasi ini dengan cara menerjunkan aparat secara proporsional. Dengan adanya distribusi aparat tersebut, masyarakat akan mendapatkan informasi yang jelas perihal jumlah kepadatan di masing-masing jalur tersebut.

Jangan sampai, ada satu jalur yang menanggung beban lebih daripada jalur lainnya. Jalur selatan secara kontur tanah dan lebar jalan sangat sempit untuk menampung arus balik. Di sisi lain, jalur selatan juga digunakan untuk para wisatawan yang baru selesai liburan. Jadi, kepolisian juga perlu mengantisipasi serius kemacetan yang bisa berpindah ke jalur selatan.

Sesuai keterangan dari Kabag Operasional Korlantas Polri Kombespol Benyamin, jumlah volume kendaraan yang melintas hingga Sabtu (9/7), baru tercatat 16 persen yang melewati jalan Tol Pejagan-Brebes Timur. "Artinya, Jalur Selatan akan menjadi persoalan baru jika masyarakat tidak mendapatkan informasi yang jelas. Jika Jalur Utara volume kendaraan yang melintas 60 ribu hingga 65 ribu kendaraan per hari di Tol Cipali, maka Jalur Tengah harus dapat menjadi alternatif sehingga dapat mengurai kemacetan," ujar Fikri.

Menurutnya, hambatan utama yang ada di Jalur Tengah hanyalah pada aktivitas warga untuk silaturahim hari raya serta liburan. Sehingga saat malam hari Jalur Tengah relatif lebih memadai untuk dipadati oleh pemudik arus balik dari timur.

Diketahui, Polda Jawa Tengah telah melakukan beragam skenario hingga contingency plan (rencana darurat) untuk mengurai kemacetan parah di masing-masing jalur tersebut. Di Jalur Utara, Polda Jawa Tengah telah membuka enam lajur jalan Tol Brebes-Pejagan menjadi satu arah untuk menuju Jakarta juga skema contra flow untuk mengatasi kemacetan.

Sedangkan di Jalur Selatan, Polda Jawa Tengah juga menyiapkan skema buka- tutup dan penurunan personil di tiap 100 meter untuk mengantisipasi adanya pasar tumpah.

Terpopuler