Mudik dan Arus Balik Dongkrak Ekonomi Warga

Red: Agung Sasongko

Ahad 10 Jul 2016 20:55 WIB

Mudik Foto: Republika/Wihdan Hidayat Mudik

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepadatan kendaran saat arus mudik dan balik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berimbas positif yang salah satunya mampu mendongkrak ekonomi warga yang memanfaatkan momen ini untuk berjualan.

Salah satu warga yang terdampak positif dari padatnya kendaraan yang melintasi Jaluar Mudik Utara Sukabumi adalah Adul, penjual Tahu Sumedang ini meraup berkah mudik dan balik Idul Fitri ini yang setiap harinya mampu menjual 10 keranjang tahu yang rata-rata setiap keranjangnya berisi 500 tahu.

"Alhamdulillah di balik kelelahan karena padatnya arus kendaraan, ternyata ada dampak positifnya pada musim mudik khususnya pada arus balik ini saya bisa menjual Tahu Sumedang 10 keranjang/hari dengan satu tahu saya jual Rp500," katanya.

Selain Adul, berkah lebaran ini juga sangat dirasakan oleh pemilik panganan khas Kota Sukabumi, Mochi Kaswari yakni Nanti Kustriana. Pada musim mudik dan balik ini ia bisa bisa menjual sekitar 18 ribu dus mochi yang setiap satu dusnya berisi 20 butir dengan berbagai varian rasa.

Untuk satu dusnya ia menjual dengan harga Rp40 ribu, bahkan untuk hari saja banyak pembeli yang tidak kebagian jatah dan harus memesan dahulu sebelum membeli.

"Sejak lebaran hingga hari ini pembeli tidak henti-hentinya datang ke kios kami yang berada di Jalan Kaswari, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, untuk melayani pembeli kami melibatkan 80 orang pegawai mulai dari produksi hingga penjualan," katanya.

Penjaja air minum dalam kemasan juga kebagian untung saat musim mudik khususnya arus balik ini, karena sejak pagi hingga malam hari kondisi arus lalu lintas yang padat ia bisa menjual air minum dalam kemasan hingga habis 15 dus.

"Alhamdulillah, banyak pembelinya. Kami juga merasa kasihan kepada warga yang terjebak macet sehingga saya hanya mengambil untuk sedikit dari setiap botolnya dan tidak ingin memanfaatkan momen ini dengan menjual air minum dengan harga yang mahal," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi, Asep Japar mengatakan di tengah jenuhnya akibat padatnya arus kendaraan di jalur mudik ini ternyata ada dampak positifnya. Salah satunya penjaja makanan ringan dan air minum dalam kemasan.

"Untuk keuntungan kami tidak tahu, yang jelas hasil transaksi pembelian dari para pemudik ternyata bisa mendongkrak ekonomi warga khususnya yang berada di jalur mudik maupun wisata," katanya.

Terpopuler