REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meninjau arus balik Lebaran di Stasiun Tugu Yogyakarta, Ahad (10/7). Edi mengecek semua laporan dan kondisi arus balik dan arus mudik Lebaran di Yogyakarta.
"Secara nasional, kenaikan jumlah penumpang selama masa Angkutan Lebaran 2016 sekitar lima persen dibanding tahun sebelumnya yaitu dari 5,1 juta penumpang menjadi 5,38 juta penumpang," ujarnya, Ahad.
Di Daop VI Yogyakarta sendiri menurut Edi, arus mudik Lebaran masih cukup tinggi. Bahkan kata dia hingga H+3, penumpang yang datang masih cukup banyak karena banyak pemudik yang baru bisa memperoleh libur usai Lebaran.
Ia mengakui, salah satu indikasi terjadi puncak arus balik adalah apabila seluruh tiket terjual. "Hingga hari ke-10 lebaran, tiket kereta sudah terjual hingga 80 persen," katanya.
Menurut dia, pada masa angkutan lebaran ini rata-rata keterlambatan kereta, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan dinilai menurun atau lebih baik dibanding tahun sebelumnya. "Keterlambatan harus dinilai dari kedatangan dan keberangkatan. Kedatangan kereta masih ada keterlambatan namun untuk keberangkatan 99 persen tepat waktu," katanya.
Karena itu, berdasarkan rata-rata kedatangan dan keberangkatan kereta selama masa angkutan Lebaran 2016, Edi menilai kinerja PT KAI semakin membaik. "Beberapa waktu lalu, memang sempat ada keterlambatan kedatangan untuk kereta Taksaka tujuan Yogyakarta. Namun, dalam waktu dua dan tiga jam bisa langsung ditangani dan tidak ada masalah apapun dalam perjalanan," katanya.
Diakuinya, perjalanan kereta Taksaka mengalami gangguan teknis yaitu adanya masalah dalam sambungan gerbong kereta. "Apapun bentuk gangguannya, jika itu berhubungan dengan keselamatan kereta, maka harus tetap diperbaiki. Tidak boleh dipaksakan berjalan," katanya.
Total penumpang di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta selama masa Angkutan Lebaran hingga Sabtu (9/7) tercatat sebanyak 322.853 penumpang atau turun satu persen dibanding tahun lalu sebanyak 327.606 penumpang.