REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso dan keluarga memilih menggunakan moda transportasi kereta api untuk kembali ke Jakarta pada masa arus balik atau milir Lebaran.
"Jika dibanding puluhan tahun lalu saat pangkat saya masih letnan, kondisi kereta api saat ini bisa dikatakan seperti bumi dan langit. Dulu, naik kereta api itu menderita, tetapi sekarang naik kereta api itu bahagia," kata Sutiyoso sesaat sebelum menaiki kereta untuk kembali ke Jakarta dari Stasiun Tugu Yogyakarta, Ahad (10/7).
Sutiyoso mengaku sangat terkesan dengan perkembangan kereta api yang mampu berubah dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selaku pengguna jasa. Ia menilai, fasilitas yang dimiliki kereta api, baik stasiun maupun gerbong kereta sudah semakin baik, termasuk ketepatan waktu pemberangkatan kereta sehingga bisa menjadi andalan masyarakat.
"Transportasi yang paling cocok memang kereta api. Perawatannya pun tidak terlalu mahal bila dibanding dengan jalan tol, dan 99 persen aman bila dibanding transportasi darat lainnya," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, PT KAI perlu terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk lebih memilih transportasi kereta api.
"Jika fasilitas yang ditawarkan semakin bagus dan nyaman, maka akan banyak masyarakat yang memilih menggunakan kereta. Tetapi ingat, PT KAI juga harus siap jika permintaan masyarakat terhadap kereta api meningkat tajam," ujarnya.
Sutiyoso memilih menggunakan kereta wisata Toraja untuk kembali ke Jakarta. Gerbong kereta wisata tersebut disambung dengan gerbong kereta Taksaka Lebaran relasi Yogyakarta-Jakarta.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, masyarakat bisa melakukan reservasi khusus untuk menggunakan fasilitas kereta wisata.
"Meskipun kantornya berada di Jakarta, namun warga dari Yogyakarta bisa menggunakan kereta wisata itu untuk pergi ke kota tujuannya. Bisa diberangkatkan dari Yogyakarta ke Jakarta atau ke Bandung dan kota-kota lainnya," katanya.