REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Tampung Aspirasi Masyarakat Indonesia (Pustari) meminta jajaran Kementrian Perhubungan untuk introspeksi terkait kondisi macet parah di sejumlah daerah tujuan dan perlintasan mudik Lebaran 2016, terutama di Exit Tol Brebes Jawa Tengah yang sampai menelan korban jiwa.
"Menhub harus segera melakukan investigasi dan instrospeksi diri terhadap horor kemacetan yang sampai menelan korban, dan tidak perlu melempar tanggung jawab pada pihak lain," kata Koordinator Pustari HM Arum Sabil dalam keterangan persnya yang diterima Antara di Jakarta, Ahad (10/7).
Menurut Koordinator Pustari yang juga Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Anggota Dewan Pimpinan Pusat Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) itu, sorotan atas penanganan arus mudik, terutama di Brebes terus berlanjut, bahkan sejumlah pihak meminta Menhub mengundurkan diri.
Dampak kemacetan di Brebes adalah bahwa mudik Lebaran yang mestinya menyenangkan malah menjadi horor menakutkan bagi sebagian masyarakat pemudik, padahal mudik Lebaran adalah hal rutin yang mestinya sudah diantisipasi Menhub dan jajarannya.
Pustari mencatat, betapa kegelisahan publik demikian besar, tetapi Menteri Jonan malah berkelit. Di kalangan netizen, sorotan pada kinerja Menhub antara lain tertuang dalam Surat Terbuka Yuli Rakhmawati Ramdhani SH yang anggota keluarganya meninggal dunia.
"Bila kita baca surat terbuka tersebut, betapa perasaan kita demikian pedih dan perih pada kenyataan yang dihadapi sebagian pemudik pada Lebaran tahun ini," kata Koordinator Pustari.
Dalam surat terbuka kepada Menhub, Yuli menjelaskan, salah satu pemudik adalah pamannya, pemudik dari Bekasi yang hendak mudik ke Boyolali lewat Brebes dan terjebak di Brebes Exit.
Pamannya itu berangkat hari Senin malam dan terlunta-lunta selama empat hari di jalan, lalu kekurangan oksigen dan kena stroke, pecah pembuluh darah, dan tragis, meninggal di pelukan istrinya dalam mobil travel yang sesak.
"Kemudian perlu waktu empat jam untuk menemukan kantor polisi terdekat dan butuh tiga jam untuk menemukan rumah sakit terdekat guna mengevakuasi jenazah paman saya, karena macet," kata Yuli dalam surat terbuka kepada Menhub.