Cegah Kebakaran, Pemantauan Titik Api Terus Dilakukan Sepanjang Lebaran

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Bilal Ramadhan

Ahad 10 Jul 2016 08:54 WIB

Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pantauan udara untuk melihat titik api di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto Tim Kementerian Lingkungan Hidup melakukan pantauan udara untuk melihat titik api di wilayah Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Jumat (6/11). Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, pemantauan titik api atau hotspot terus dilakukan sepanjang libur lebaran. Monitoring dan laporan pemantauan titik api masuk setiap hari.

Data terbaru per Sabtu (9/7), terdapat 35 hotspot di seluruh Indonesia. Adapun total hotspot periode 1 Januari–9 Juli 2016, berdasarkan Satelit NOAA 18/19 tercatat 1.043 titik. "Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, terjadi penurunan sebanyak 2.121 titik atau 67,03 persen," katanya, Ahad, (10/7).

Sedangkan menurut data  Satelit Terra/Aqua sebanyak 1.868  titik. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, mengalami penurunan 329 titik atau 14,97 persen.

Penurunan hotspot dan antisipasi meluasnya Karhutla di periode yang sama ini berkat kerja keras banyak pihak, terutama tim patroli terpadu. Beberapa operasi lapangan dilakukan seperti di  Banama Tingang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Di sini terjadi kebakaran dan telah dipadamkan  oleh Manggala Agni Daerah Provinsi Kalteng bersama TNI dan Polri. Tim, ujar dia, melaksanakan pemadaman pada areal terbakar yang diketahui berupa lahan yang baru dibuka dengan alat berat.

Tumpukan kayu ranting kemudian sengaja dibakar hingga meluas ke area 50 sampai dengan 100 ha. Pemilik lahan adalah salah satu warga Desa Kumpai Batu Atas. Api berhasil dipadamkan setelah memisahkan kayu agar tidak menjalar ke lokasi lain, dibantu satu unit mobil Damkar.

Sebagai bentuk penyelesaian dan pembelajaran bagi masyarakat, pemilik dan pembakar lahan diserahkan kepada Babinkantibmas untuk selanjutnya diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Di Kabupaten Pulang Pisau, juga dilakukan pemadaman oleh tim terpadu di lahan terbakar dengan luasan sekitar 20 hektare milik salah satu warga jalan Kapur Naga, Palangkaraya. Api berhasil dipadamkan di dua titik dengan menggunakan tiga mesin pompa.

Satu titik api awalnya tidak dapat dijangkau air, tapi dengan melokalisir api dan adanya sekat api berupa jalan, maka api dapat dipadamkan. Masih di hari yang sama, sembilan hotspot juga terdeteksi di Riau, dengan tingkat kepercayaan 80 persen.

Tim KLHK dan Pemda, melalui pantauan udara atau flyover menemukan fire spot sebanyak delapan titik. Terdiri dari dua titik di Taman Nasional Tesso Nilo dan enam titik di Kabupaten Indragiri hilir.

Pemadaman di lokasi tersebut  dilaksanakan oleh Satgas Karhutla Provinsi Riau dengan menggunakan helikopter yang disiapkan BNPB. Hingga Sabtu sore pemadaman pada enam titik api tersebut masih terus dilakukan.

Terpopuler