REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Arus balik kendaraan menuju Jakarta di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sempat mengalami kepadatan di KM 103.
Pengguna jalan diarahkan melalui lajur 2 dan tambahan satu lajur di median jalan KM 103+400, sementara lajur 1 masih ditutup.
Kepadatan tersebut merupakan imbas dari lereng jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 103+400 (wilayah Subang) arah Cirebon ke Jakarta yang sempat mengalami longsor, akhir Juni silam. Kelongsoran disebabkan oleh gerusan pada kaki timbunan badan jalan akibat luapan sungai Cibening yang berada di sisi jalan tol.
"LMS telah membuat lajur tambahan darurat di median jalan sepanjang 200 meter dengan konstruksi aspal hotmix agar ke arah Jakarta tetap tersedia dua lajur jalan sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas arus balik," kata Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya, Hudaya Arryanto, kepada Republika, Sabtu (9/7).
Arus balik ke arah Jakarta tersedia dua lajur, yaitu lajur tambahan di median jalan dan jalur sisi kiri. Kendaraan bus dan truk diarahkan menggunakan lajur kiri. Meski tetap tersedia dua lajur, arus lalu lintas sedikit tersendat karena pengguna jalan secara otomatis memperlambat laju kendaraan.
Jumat (8/7) siang kemarin, kepadatan sempat terjadi sampai KM 106 arah Jakarta. Kepadatan masih terjadi pada malam hari namun berangsur lancar. Sebagai antisipasi jika masih terjadi perlambatan dan antrian panjang, kata Hudaya, pengelola tol dan pihak kepolisian telah menyiapkan contra flow melintasi lokasi KM 103+400 tersebut.
Hudaya menambahkan, fokus kegiatan di KM 103+400 (wilayah Subang) selama masa mudik/balik adalah untuk melancarkan arus lalu lintas di lokasi perbaikan lereng timbunan jalan tersebut. Beberapa petugas maintenance masih tampak di lokasi.
Untuk kendaraan arah sebaliknya, jalur jalan pada arah mudik di lokasi KM 103 tidak terganggu. Dua lajur arah Cirebon dapat berfungsi normal dan melayani arus mudik dengan lancar.