REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Arus balik Idul Fitri 1437 Hijriah mulai terasa. Sejumlah jalur mulai dipadati pemudik yang akan pulang ke rumah dan tempat kerja mereka setelah berkumpul dan bersilaturahim bersama keluarga di kampung halaman.
Salah satu jalur mudik yang dipastikan mengalami kepadatan adalah pelayaran dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak. Jalur laut ini menjadi salah satu akses masyarakat yang bekerja dan tinggal di Pulau Jawa untuk menyeberang ke Sumatra.
Ratusan ribu kendaraan dipastikan akan menggunakan akses balik ini karena pada akses mudik, jalur ini pun masih menjadi favorit pemudik menuju Sumatra. Kenaikan jumlah pemudik yang akan pulang pun mulai terasa sejak hari Lebaran kedua.
Untuk mengantisipasi penumpukan di Pelabuhan Bakauheni, penyedia kapal dituntut bekerja cepat pada saat bongkar muat. Selain itu perjalanan di laut pun harus ditingkatkan kecepatannya sehingga kapal yang menangkut penumpang bisa lebih cepat mengambil penumpang.
Sayang sejauh ini kecepatan kapal di pelayaran ini masih terbilang lambat. Kecepatan kapal dianggap tidak maksimal sehingga penumpang merasa tidak terlayani secara baik.
"Harusnya jalan kapal ini bisa sejam atau sejam setengahlah. Jangan sampai dua atau tiga jam. Ini masih saja lambat kapal kalau berlayar. Sudah tahu orang kepanasan kalau naik kapal," ujar Asri salah satu penumpang kapal, Jumat (8/7).
Hal senada dilontarkan Malik. Pria yang akan pulang ke Bekasi ini menilai bahwa kapal seharusnya bisa bekerja lebih cepat. Sehingga penumpang juga tidak terlalu lama di kapal yang membuat mereka bosan dan lelah.
"Saya suka dengar kalau pelayaran ini sebenarnya lebih cepat dari dua jam. Tapi kenyataannya sama saja lama. Padahal biasanya ada kapal juga yang bisa 1,5 jam," ungkapnya.
Sebelumnya, General Manajer ASDP Pelabuhan Bakauheni Edi Hermawan menjelaskan, sebenarnya kapal-kapal bisa berjalan cepat untuk mengantarkan penumpang menuju pelabuhan Merak. Namun perusahaan dan ABK kapal yang membuat kapal ini justru berjalan lambat. "Ada yang bilang karena ingin irit bahan bakar jadi jalannya lambat," kata dia.