Kendaraan padat merayap dari arah pintu keluar Brebes Timur menuju Tegal, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (7/7). (Republika/Wihdan Hidayat)
REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Catatan kepolisian menunjukkan adanya penurunan jumlah kendaraan yang melintasi jalur Pantura, tengah, dan Pantai Selatan pada musim mudik 2016 dibanding 2015. Tahun ini, kepolisian mencatat ada 2.549.348 kendaraan baik roda empat dan roda dua yang melintas tiga jalur utama mudik tersebut sejak H-6 hingga Hari H pertama Lebaran.
Sedangkan 2015 lalu, ada 2.763.806 kendaraan yang melintasi jalur mudik pada periode hari yang sama. Penurunan jumlah arus mudik terjadi di jalur Tengah dan Pantura.
Tahun lalu jalur Tengah dilalui 456.096 kendaraan sedangkan pada 2016, ada 388.859 kendaraan yang melintas. Kemudian di Pantura, tahun lalu ada 1.164.349 kendaraan yang melintas. Pada tahun ini, tercatat ada penurunan menjadi 957.152 kendaraan. Sementara itu, di Selatan jumlah kendaraan yang lewat justru mengalami kenaikan, yakni dari tahun lalu 936.561 menjadi 1.350.588.
Rincian jenis kendaraan yang melintasi jalur mudik tahun ini yakni roda empat, 2015 lalu tercatat melintas sebanyak 1.292.170 sedangkan tahun ini turun menjadi 1.596.184. Untuk roda dua, tahun lalu ada kenaikan, dari 1.471.636 motor menjadi 1.596.184.
"Ternyata memang ada penurunan dari data yang kami tampung. Jumlah kendaraan turun tapi belum tentu dengan jumlah pemudiknya," kata Kepala Pos Utama Pemantauan Mudik Polda Jabar, AKBP Arief Budiman, kepada Republika.co.id, Jumat (8/7).
Arief mengatakan, penurunan jumlah kendaraan yang mudik tahun ini dipandang cukup positif. Artinya menurut dia, masyarakat sudah mulai memilih menggunakan moda transportasi lain seperti pesawat terbang atau kereta sebagai alat mudik utama.
Adanya program mudik gratis yang digalakkan pemerintah dan sejumlah pihak swasta pun ikut membantu mengurangi gelombang kendaraan saat mudik. Satu bus yang digunakan untuk mudik gratis bisa menampung 10 kapasitas angkut mobil pribadi dan 30 daya muat motor.
"Evaluasinya penurunan ini baik karena masyarakat semakin menyadari untuk gemar menggunakan kendaraan transportasi dibanding milik pribadi," kata perwira melati dua ini.
#1
#2
#3
#4
#5
