REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA – PT KAI Daop 8 Surabaya berencana menambah jadwal perjalanan enam kereta api khusus untuk angkutan Lebaran. Penambahan jadwal ini untuk 18 Juli 2016.
Sedianya, enam perjalanan kereta Lebaran hanya dioperasikan sampai 17 Juli 2016. Untuk hari biasa, PT KAI Daop 8 mengoperasikan sebanyak 75 perjalanan kereta api per hari.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto, mengatakan, penambahan jadwal tersebut karena tingginya animo masyarakat. Ia menyebutkan, tingkat okupansi penumpang pada 18 Juli mencapai 90 persen. “Sehingga kami mau mengajukan kepada Kemenhub agar mengizinkan operasional enam armada kereta Lebaran di tanggal itu untuk mem-back up lonjakan penumpang,” jelas Suprapto saat ditemui di Stasiun Gubeng, Jumat (8/7).
Ia menjelaskan, jumlah penumpang yang naik melalui 52 stasiun di wilayah Daop 8 Surabaya dari H-12 sampai H2 Lebaran mencapai 422.038 penumpang. Angka tersebut naik sedikit dibandingkan posisi tahun lalu sebanyak 420.960 penumpang.
Menurut Suprapto, saat momen Lebaran, biasanya jumlah penumpang per hari mencapai 20-30 ribu orang. Untuk kondisi istimewa, penumpangnya sekitar 30-35 ribu, dan kondisi super istimewa di atas 35 ribu orang. Pada hari kedua Lebaran (H2), Kamis (7/7), jumlah penumpang mencapai 33.063 ribu orang. Padahal, prediksi awal mencapai 35 ribu orang.
“Mulai hari ini sampai 18 Juli, kami prediksi penumpangnya menyentuh 35 ribu orang per hari. Untuk kapasitas 81 perjalanan kereta api ini sekitar 52 ribu penumpang,” ungkapnya.
Ia memprediksikan puncak arus balik dari Daop 8 Surabaya terjadi pada 10 Juli dan 17 Juli 2016. Untuk semua tiket perjalanan Surabaya tujuan Jakarta dan Surabaya tujuan Bandung dari H+1 Lebaran (8 Juli) sampai H+7 (13 Juli) sudah terjual habis.
Tingkat okupansi perjalanan dari Surabaya tujuan Jember dan Surabaya-Banyuwangi sebesar 60-70 persen, sedangkan okupansi kereta Surabaya-Yogyakarta sebesar 70-80 persen.
Sebelum Lebaran, perjalanan kereta dari Daop 8 Surabaya didominasi oleh KA lokal dan KA ekonomi jarak jauh, sedangkan KA komersial masih stagnan. “Setelah Lebaran, perjalanan KA lokal padat, KA ekonomi jarak jauh sudah terjual habis sampai dua pekan ke depan, dan KA komersial sudah memberikan kontribusi,” ungkapnya.