Layanan Mudik Motor Gratis Dinilai Perlu Diperluas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini

Kamis 07 Jul 2016 20:43 WIB

Pemudik Sepeda Motor. Pemudik dengan sepeda motor melalui jalanan kawasan Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (2/7). Foto: Republika/ Wihdan Pemudik Sepeda Motor. Pemudik dengan sepeda motor melalui jalanan kawasan Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Transportasi sekaligus Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai pengendalian sepeda motor menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan prosesi mudik Lebaran yang nyaman. Alasannya, sepeda motor masih mendominasi kejadian kecelakaan yang tercatat dari tahun ke tahun.

Salah satu cara untuk mengendalikan sepeda motor, menurut Djoko adalah dengan menggalakkan mudik motor gratis untuk arus mudik dan arus balik Lebaran. Kementerian Perhubungan sudah memulai dengan mengadakan program mudik motor gratis ini. Namun, Djoko menilai setiap tahunnya cakupan mudik gratis harus diperluas.

"Sepeda motor harus dikendalikan. Mudik gratis motor salah satunya. Kapal laut dapat dihidupkan lagi untuk angkut sepeda motor. Seiring dengan itu, kebijakan sepeda motor harus ditinjau ulang," ujar Djoko, Kamis (7/7).

Pemerintah juga didesak untuk memperbaiki secara menyeluruh fasilitas angkutan umum termasuk keberadaan terminal bus. Dengan semakin baiknya pelayanan dan kondisi serta fasilitas angkutan umum, diharapkan masyarakat akan lebih tertarik menfaatkan angkutan umum untuk mudik.

"Yang jelas sepeda motor bukan untuk perjalanan jauh, cukup lingkungan dan lokal," katanya.

Kebijakan mudik gratis dan pengangkutan motor gratis ini, kata Djoko, akan lebih baik bila rute pelayanannya ditambah ke Sumatra, Kalimantan, serta wilayah timur termasuk angkutan laut menuju ke daerah kepulauan seperti Riau dan Maluku.

"Pemprov Jawa Tengah dapat ditiru memberikan transportasi gratis selama musim Lebaran yang sudah berlangsung beberapa tahun silam," katanya.

Terpopuler