REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Longsor di Tol Padalarang, 103 kilometer diprediksi akan menggangu jalannya arus balik. Kabag Ops Ditlantas Polda Jabar Kombes Arief Budiman mengatakan sampai saat ini di titik tersebut belum selesai diperbaiki. Jika sampai arus balik dimulai tapi titik tersebut belum normal kembali dikhawatirkan akan menciptakan perlambatan arus.
"Karena 103 kilometer jalur Bandung itu ada longsor yang sampai sekarang belum bisa diperbaiki dan kembali normal. Sehingga pengelola tol dia mempersiapkan median jalan atau jalan di tengah raw itu di aspal sama mereka. Diharapkan kendaran itu bisa melewati raw jalan itu," kata Arief, di Posko Operasi Ramadhania 2016, Kamis (7/7).
Tetapi jika dilihat dari posisinya, Arief mengatakan titik ini pasti akan menciptakan perlambatan. Karena dari lurus kendaraan harus ke tengah sedikit kemudian kembali ke jalur normal.
Arief mengatakan untuk mengatisipasi hal itu Polda Jabar telah melaksanakan contra flow di 104 kilometer sampai 102 kilometer. "Namun bila itu terjadi kepadatan di jalur Cipali kami siapkan tiga exit tol," kata Arief.
Arief mengatakan pintu keluar tol pertama ada di Tol Kalijati di kilometer 94. Jika masih padat kendaraan pemudik akan dikeluarkan lagi melalui pintu tol Cilameri, Subang di kilometer 109. Jika masih padat juga akan dikeluarkan lagi di Cikedung, di kilometer 37.
"Kita berharap dengan exit tol yang sudah kita persiapkan dapat menahan beban tol," katanya.