REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola jalan tol berupaya mempercepat proses transaksi di gerbang tol. Hal ini setelah pemerintah mendesak pengelola untuk mengurangi antrean yang ada di gerbang tol mengantisipasi lonjakan pengguna jalan tol pada arus balik nanti.
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Hudaya Arryanto menjelaskan, upaya percepatan transaksi ini dilakukan dengan cara membulatkan biaya tol dan penggunaan pembayaran elektronik. "Beberapa hari yang lalu sudah diterapkan pembulatan tarif dan penjualan //voucher untuk kendaraan Golongan I dengan arah-tujuan Cikarang Utama-Palimanan," ujar Hudaya, Kamis (7/7).
Selain itu, LMS juga menyarankan pengguna jalan tol diimbau untuk menyiapkan uang pas atau menggunakan e-payment agar transaksi lebih cepat. Hudaya menambahkan, sejak Ahad (3/7) lalu program diskon 20 persen khusus untuk pengguna e-payment juga sudah dimulai.
Pengelola Tol Cipali mencatat, kendaraan yang melintas di Tol Cipali arah Jakarta ke Cirebon dan keluar di GT Palimanan pada Rabu (6/7) 2016 pukul 06.00 di Hari Lebarang hingga hari kedua Lebaran Kamis (7/7) Juli 2016 pukul 06.00 WIB sebanyak 48.650 kendaraan per hari. Di hari sebelumnya yang tercatat sebesar 22.680 kendaraan per hari.
"Seperti halnya kondisi tahun sebelumnya di tol Cipali, cukup banyak pengguna jalan yang memanfaatkan hari pertama dan hari kedua Lebaran untuk perjalanan mudiknya sehingga volume lalu lintas menjadi lebih tinggi dibandingkan kondisi pada H-2 dan H-1," katanya.
Puncak arus mudik di Tol Cipali dengan volume tertinggi sekitar 61 ribu kendaraan per hari terjadi pada H-4 atau Sabtu (2/7). Sedangkan arus balik kendaraan ke arah Jakarta diperkirakan mulai pada Jumat (8/7).