Kapolda: Pemudik Meninggal karena Macet Harus Dibuktikan

Red: Esthi Maharani

Kamis 07 Jul 2016 10:33 WIB

Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7). Puncak arus mudik pada H-4 Lebaran volume kendaraan yang melintas tol meningkat dibandingkan H-5 dan mengakibatkan kemacetan panjang di pintu keluar tol tersebu Foto: Antara Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7). Puncak arus mudik pada H-4 Lebaran volume kendaraan yang melintas tol meningkat dibandingkan H-5 dan mengakibatkan kemacetan panjang di pintu keluar tol tersebu

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono menegaskan tidak ada pemudik yang meninggal karena kemacetan panjang yang terjadi di Brebes saat arus mudik Lebaran.

"Harus ada rekam medisnya, pemeriksaan tubuh luar maupun dalam," kata Condro, Kamis (7/7).

Menurut dia, kematian belasan pemudik yang diduga akibat kemacetan saat arus mudik di wilayah Brebes harus dibuktikan secara medis. Ia mempertanyakan apakah pemeriksaan terhadap kondisi para pemudik meninggal tersebut sudah dilakukan oleh dokter.

"Silakan konfirmasi kepada yang membuat pernyataan seperti itu. Kalau penyebab kematiannya karena kecelakaan, silakan konfirmasi kepada saya. Akan tetapi, kalau penyebab kematian karena kemacetan itu tidak ada," katanya.

(Baca juga: Tips Arus Balik dari Pemerintah)

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mengungkapkan adanya belasan pemudik yang meninggal karena kelelahan akibat kemacetan panjang di wilayah tersebut. Adapun penyebab kematian tersebut karena pemudik yang meninggal tersebut memiliki penyakit bawaan atau memang kondisi kesahatannya menurun.

Sementara itu, berdasarkan data laman www.mampirjateng.com milik Polda Jawa Tengah tercatat 18 orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas selama H-6 hingga H-2 Lebaran di berbagai wilayah di provinsi tersebut. Kelelahan pemudik menjadi salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas.

Terpopuler