REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari F Syam menyarankan para pemudik untuk banyak istirahat dan mengonsumsi vitamin. Itu menurutnya dapat memulihkan tenaga yang terkuras akibat kemacetan.
"Para pemudik sudah pasti mengalami kelelahan karena mereka istirahat ala kadarnya dan makan dan minum apa adanya. Kondisi ini akan membuat daya tahan para pemudik menurun dan mereka akan terpapar dengan berbagai infeksi," ujar Ari di Jakarta, Rabu (6/7).
Infeksi yang berpotensi dialami pemudik yakni infeksi saluran pernafasan, infeksi pencernaan atau terkena infeksi demam berdarah. "Stres yang terjadi akibat kemacetan juga memperburuk keadaan."
Untuk itu, dia meminta para pemudik jika sampai di tujuan untuk segera istirahat cukup. Agar kebugaran setelah berpuluh-puluh jam berada di kemacetan dapat pulih kembali. Selain itu, ia juga menyarakan pemudik banyak mengonsumsi buah-buahan serta cukup minum sampai 10 gelas per hari. Jika diperlukan konsumsilah suplemen atau vitamin.
"Usahakan menghindari tempat rekreasi, yang mana akan berinteraksi dengan banyak orang yang berpotensi untuk tertular penyakit terutama penyakit infeksi saluran nafas atas," katanya.
Untuk mengantisipasi kemacetan saat balik, para pemudik sebaiknya mengatur ulang jadwal kembali. Baik mempercepat pulang atau memperlambat kepulangan. "Walau bagaimanapun mereka harus segera siap untuk kembali bekerja dalam kondisi sehat dan walafiat," ujarnya.
Ari sangat menyesalkan kemacetan yang telah merenggut belasan nyawa. Dia menyesalkan pemerintah yang tidak belajar dari pengalaman terdahulu dalam mengantisipasi libur Lebaran.
Selain itu, SPBU menjadi sumber kemacetan karena akibat kemacetan, para pemudik kehabisan BBM tetapi masalahnya sebagian SPBU juga kehabisan stok.
Ari meminta pemerintah memberi perhatian pada arus balik agar tak terjadi kembali kemacetan serupa.