Brexit Macet, Menhub: Masyarakat Masih Belajar Gunakan Tol Jarak Jauh

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan

Rabu 06 Jul 2016 12:43 WIB

Menteri Perhubungan Ignatius Jonan Foto: Republika/Agung Supriyanto Menteri Perhubungan Ignatius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menilai kejadian macet parah yang terjadi di pintu keluar tol Brebes Timur (Brexit) sejak akhir pekan hingga H-2 Lebaran kemarin menjadi bukti bahwa masyarakat masih perlu belajar menggunakan tol jarak jauh.

Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengatakan tahun ini memang pertama kalinya ruas tol Cipali yang tembus sampai Brebes Timur dimanfaatkan oleh pemudik. Artinya, pertama kali pula masyarakat memakai jalan tol sepanjang 300 km untuk mudik

Jonan menilai, kondisi jalan tol yang panjang seharusnya membuat masyarakat memiliki inisiatif sendiri untuk menyiapkan bahan bakar minyak (BBM) full tank sebelum berangkat.

Meski di jalur tol terdapat rest area, namun pemudik seharusnya sudah menyiapkan kendaraannya secara maksimal termasuk kesiapan BBM.

"Kalau bawa mobil tujuan Semarang lewat jalan biasa pompa bensin banyak. Ya kalau tahu lewat jalan tol ya tangki bensin diisi penuh. Masa bawa mobil macet 12 jam bensin habis? Kalau itu tangki penuh pasti macet 12 jam masih ada bensinnya. Ini memang perlu ada edukasi juga," ujarnya, Rabu (6/7).

Poin lain yang disoroti Jonan adalah kondisi pintu keluar tol Brebes Timur yang berupa jalan kecil atau minor. Menurutnya, pintu keluar tol harus berupa jalan besar atau mayor sehingga bisa menampung lebih banyak kendaraan yang keluar.

"Kita belajar lah sama sama. Sebenarnya setiap jalan tol dioperasikan dari ujung ke ujung harus pintu utama atau pintu mayor. Kalau ada pintu kecil tidak boleh ada dioperasikan sebagai ujung dari jalan tol atau sebelah high way. Pasti macet. Pasti," katanya.

Terpopuler