REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, melakukan pengamanan malam takbir dan shalat Idul Fitri di sejumlah masjid secara ketat dengan melibatkan sebanyak 1.200 personel gabungan untuk menjaga Jember tetap kondusif.

"Kami berharap masyarakat tenang dan khusyuk menjalankan ibadah shalat Ied karena polisi akan menjaga dengan ketat saat pelaksanaan shalat, bahkan tenda pos penjagaan akan didirikan di sana," Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif di Jember, Selasa (5/7) malam.

Selain itu, kata dia, Polres Jember juga memperketat pengamanan lebaran di sejumlah lokasi seperti pos penjagaan Mapolres, pos pengamanan mudik, pos pelayanan, dan pos terpadu. "Kami melakukan pengamanan di asrama polisi, sedangkan pintu masuk Mapolres Jember dilakukan buka tutup untuk sterilisasi agar kejadian di Surakarta tidak terjadi di sini," kata Sabilul.

Sejauh ini, kata dia, ledakan bom yang terjadi di Markas Polresta Surakarta dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas warga di daerah-daerah, namun aparat kepolisian akan terus siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Pengamanan secara optimal akan ditingkatkan di beberapa lokasi, sehingga umat Muslim yang merayakan Hari Kemenangan dapat menikmatinya tanpa terganggu pascabom yang meledak di Surakarta," katanya.

Sebelumnya ledakan berdaya ledak rendah terjadi di Markas Polresta Surakarta pada Selasa sekitar pukul 07.45 WIB. Ledakan tersebut menewaskan satu orang yang diduga merupakan pelaku yang meledakkan dirinya.

Ledakan tersebut melukai petugas kepolisian yang saat itu mencegat pria yang belum diketahui identitasnya tersebut yang mengendarai sepeda motor.