REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Besar Istiqlal menyatakan keamanan saat Shalat Ied pada Rabu (6/7) sudah terjamin. Diharapkan bisa menekan secara maksimal gangguan keamanan yang terjadi seperti insiden bom bunuh diri di dalam dan luar negeri.
"Untuk shalat Ied esok kita sudah siap 100 persen, termasuk keamanan yang diambil alih Paspampres yang dibantu kepolisian, Koramil dan Satpol PP serta ada juga ada BIN, karena memang acaranya hari keagamaan nasional," kata Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abd Salam di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (5/7).
Lebih lanjut, Abu Hurairah menuturkan pada saat pelaksanaan shalat Ied esok hari sudah ada beberapa pejabat pemerintahan sudah memberikan konfirmasi kehadiran untuk melaksanakan shalat di Masjid yang pada tahun lalu dihadiri jemaah lebih dari 120 ribu orang itu.
"Besok yang akan hadir Wapres, Pak JK, Mendikbud Pak Anies Baswedan, Menteri Agraria Pak Ferry dan Menteri Perindustrian Pak Saleh Husin," katanya.
Selain itu, pihak Masjid Istiqlal juga memberikan undangan kepada seluruh duta besar yang ada di Jakarta. Saat ini, beberapa dubes dan wakilnya juga sudah ada yang memberi konfirmasi.
"Sudah ada 18 duta besar yang sudah konfirmasi. Dan 10 wakil dubes yang akan datang. Termasuk Dubes Inggris juga yang akan datang bersama keluarganya," kata Abu Hurairah.
Terkait pelaksanaan acara salat Ied tersebut, pihak Masjid Istiqlal sudah menujuk siapa yang akan menjadi imam dan khatib dengan tema ceramah yang akan disampaikan oleh khatib nanti ialah "Membangun Generasi Qurani".
"Kalau besok, sudah ditunjuk yang bertugas, terutama Ustadz Ahmad Husni Ismail. Beliau adalah imam sehari-hari di Masjid Istiqlal. Sedangkan khatibnya ialah Prof. Dr. Nasaruddin Umar yang merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal," katanya.