REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta menyatakan keamanan saat Shalat Ied esok hari terjamin dan diharapkan bisa menekan secara maksimal gangguan keamanan yang terjadi seperti insiden bom bunuh diri di dalam dan luar negeri.
"Untuk shalat Ied esok kita sudah siap 100 persen, termasuk keamanan yang diambil alih Paspampres yang dibantu kepolisian, Koramil dan Satpol PP serta ada juga dari BIN, karena memang acaranya hari keagamaan nasional," ungkap Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abd Salam di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (5/7).
Lebih lanjut, Abu Hurairah menuturkan pada saat pelaksanaan shalat Ied esok hari sudah ada beberapa pejabat pemerintahan yang memberikan konfirmasi kehadiran untuk melaksanakan shalat di Masjid yang tahun lalu dihadiri tak kurang dari 120 ribu jamaah tersebut.
"Besok yang akan hadir Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, Mendikbud Dr Anies Baswedan, Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan dan Menteri Perindustrian Saleh Husin," jelas Abu Hurairah.
Selain itu, pihak Masjid Istiqlal juga memberikan undangan kepada seluruh Duta Besar yang ada di Jakarta. Saat ini, beberapa dubes dan wakilnya juga sudah ada yang memberi konfirmasi.
"Sudah ada 18 Duta Besar dan 10 wakil dubes yang akan datang. Termasuk Dubes Inggris juga yang akan datang bersama keluarganya," paparnya.
Terkait pelaksanaan acara salat Ied tersebut, pihak Masjid Istiqlal menunjuk siapa yang akan menjadi imam dan khatib dengan tema ceramah yang akan disampaikan oleh khatib nanti ialah Membangun Generasi Qurani.
"Kalau besok, sudah ditunjuk yang bertugas, terutama Ustadz Ahmad Husni Ismail. Beliau adalah imam sehari-hari di Masjid Istiqlal. Sedangkan khatibnya ialah Prof Dr Nasaruddin Umar yang merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal," kata dia menambahkan.
Koordinasi dengan kepolisian juga sudah dilakukan guna menjaga keamanan. Pasalnya, sekitar 200 ribu jamaah biasanya akan memadati Masjid Istiqlal saat shalat ied nanti.