REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemudik asal Jakarta, Fadilah (40 tahun) terpaksa menghabiskan malam takbirannya di jalan saat perjalanan pulang kampung. Terlihat lelah, Fadilah bersama suaminya sedang antre untuk mengisi bahan bakar.
"Saya sudah dari Ahad (3/7) berangkat di Jakarta tapi malam takbiran malah masih cari bensin," kata Fadilah kepada Republika, Selasa (5/7) di SPBU Kanjen, Pekalongan.
Dia menyatakan, terpaksa harus beli bensin karena stok bahan bakar mobilnya sudah menipis. Menurut Fadilah, perjalanan mudik terlalu lama saat ia berada di tol Cipali pada Ahad malam (3/7).
"Saya mau masuk Cipali malah ditutup. Akhirnya malah dibuang ke pantura lama sekali. Jadi bensin kekurangan," ungkap Fadilah.
Menurut Fadilah, bensin terpaksa banyak pemakaian karena dia memilih ke jalur alternatif Pemalang-Purbalingga di Radudongkal. Jalur tersebut melewati bukit atau jalur selatan sehingga menghabiskan banyak bensin.
"Apalagi di jalur alternatif itu tadi SPBU nya penuh sekali. Sampai macet tidak bergerak ke jalan. Untung di Kanjen ada SPBU," ungkap Fadilah.
Sekarang Fadilah memilih aman untuk antre bensin agar pejalanan selanjutnya lebih aman. Meskipun menginginkan malam takbiran sudah bersama keluarga di Surabaya tapi Fadilah sudah memaklumi risiko terjebak macet sampai kehabisan bensin saat mudik.