REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi arus mudik yang terjadi hingga H-2 kemarin dinilai sudah sesuai prediksi, termasuk adanya kejadian macet parah di exit tol Brebes Timur dan Pejagan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Puji Hartanto menyebutkan, macet yang terjadi kemarin sebetulnya telah diprediksi.
Namun ia menegaskan bahwa pihaknya dan kepolisian telah melakukan upaya maksimal untuk melakukan rekayasa lalu lintas termasuk dengan pengalihan arus. Puji menilai, kapasitas jalan tol maupun non tol memang tidak mampu menampung seluruh kendaraan pemudik yang membludak.
"Sesuai prediksi bahwa kebijakan dibukanya transaksi secara terintegrasi, akan terjadi stuck di situ (Brexit) karena ibarat air dibuka langsung menumpuk. Ke depan sesuai dengan apa yang ditargetkan dengan pembangunan secara strategis komprehensif ya tidak berhenti sampai di sini," ujar Puji usai konferensi pers di Korlantas Mabes Polri, Selasa (5/7).
Puji menyebutkan ke depannya harus ada jalur alternatif berupa fly over yang tidak melalui jalur dalam kota Brebes karena bakal menambah kemacetan. Jalan layang tersebut diproyeksikan untuk dibangun menghubungkan jalan arteri. Kementerian Perhubungan masih berkoordinasi dengan Kementerian PU terkait rencana ini.
"Harus sudah ada jalur alternatif, jalur fly over yang tidak melalui jalur kota namun jalur arteri. Nah Brebes kan ga ada jalur arteri. Nah itu masalahnya. Sehingga harus disiapkan. Ada jalur arteri yang tidak menganggu arus di Brebes dan Tegal," ujarnya.
Untuk menghadapi arus balik nanti, Kemenhub dan pihak kepolisian akan memecah arus tidak hanya terpusat di tol Cipali saja namun juga akan dialihkan ke jalur pantura lama dan jalur tengah melalui Ciamis.
(Baca juga: Minimnya SPBU di Tol Kanci - Brexit Ikut Sumbang Kemacetan)