REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Selasa (5/7) ini. Perayaan 1 Syawal jamaah tarekat ini lebih cepat dari hasil sidang itsbat pemerintah yang menetapkan 1 Syawal jatuh pada Rabu (6/7) besok.
Di Deli Serdang, jamaah Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah menggelar Shalat Idul Fitri di Pondok Pesantren Darus Syafa Li Ahli Taqwa di Pasar IV Simpang Kongsi Gang Leman Harahap, Mariendal pagi tadi. Ratusan jamaah memenuhi masjid yang ada di pesantren tersebut. Takbir pun terus bergema di sana sejak malam tadi.
Pantauan di lokasi, usai menggelar solat Idul Fitri, seluruh jamaah menggelar makan bersama. Mereka menyantap hidangan khas Lebaran yang sudah disediakan panitia pelaksanaan shalat Id.
Ulama Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliyah Syekh Muda Anwar Sazaly Al Kholidi mengatakan pelaksanaan Shalat Id yang mereka lakukan didasarkan pada penghitungan mereka di mana ketinggian hilal sudah mencapai 5 derajat.
"Sesuai hasil hisab yang dilakukan oleh tarekat maka pada hari ini jatuhlah pelaksanaan solat Id. Kita sudah menghitung dan melihat ketinggian bulan, sudah lebih dari 5 derajat," kata Syekh Muda Anwar Sazaly Al Kholidi.
Sebelumnya, jamaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Jalaliah juga memulai bulan Ramadhan sehari lebih awal dibanding ketetapan pemerintah.
Jamaah tarekat ini mulai berpuasa pada Jumat (5/6). Penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal ini menggunakan hisab Qamariyah.