Pasar Tradisional Muara Teweh Diserbu Ibu Rumah Tangga
Red: Ani Nursalikah
Selasa 05 Jul 2016 09:59 WIB
Foto: Antara/Yuhdi Mahatma
Pedagang sayur mayur di pasar tradisional (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, MUARA TEWEH -- Pasar tradisional di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dipadati pembeli khususnya ibu rumah tangga untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah, Selasa (5/7).
Pemantauan di dua pasar tradisional, yakni Pasar Pendopo dan Pasar Ipu Muara Teweh, menunjukkan kepadatan pengunjung lebih ramai dibanding H-3 Lebaran. Ibu rumah tangga tampak sibuk menawar atau membeli daging, ayam, dan bumbu masak untuk persiapan menyambut Lebaran yang menurut jadwal jatuh pada Rabu (6/7).
"Pada hari biasa saya berbelanja di toko dekat rumah, namun karena kini menyambut Lebaran, perlu masakan spesial untuk dinikmati bersama, dan daging serta ayam serta bumbu lebih lengkap di pasar tradisional," kata Leni salah seorang warga Muara Teweh.
Dia membeli daging di Pasar Pendopo Muara Teweh serta bumbu untuk persiapan dibuat masakan kareh sebagai santapan pada Lebaran nanti. Hal yang sama disampaikan Fia ketika dijumpai di pasar tradisional Ipu.
Ia dan keluarga sengaja berbelanja ke pasar tersebut untuk mencari bumbu dan jenis lauk istimewa sesuai selera untuk disantap pada Lebaran besok hari. "Khusus menyambut lebaran kita akan menyiapkan menu istimewa sesuai selera, dan itu didapat di pasar tradisional karena banyak pilihan," kata Fia.
Harga barang kebutuhan pokok dan bumbu dapur masih normal, meski mengalami kenaikan. Harga daging sapi sebesar Rp 140 ribu sebelumnya Rp 130 ribu per kilogram, ayam potong naik dari Rp 32 ribu/Kg menjadi Rp 36 ribu-Rp 37 ribu/Kg dan ayam bukan ras Rp 70 ribu/Kg sebelumnya Rp 50 ribu-Rp 65 ribu/Kg.
"Kenaikan harga barang menjelang Lebaran memang biasa terjadi, biasanya harga normal kembali setelah hari raya," kata seorang pedagang pasar Pendopo Muara Teweh, Asari.