REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Kemacetan di sejumlah jalur alternatif selepas Tol Kanci-Pejagan, Jawa Tengah belum terurai sampai Selasa (5/7) pagi, padahal sejak kemarin polisi menetapkan prioritas seluruh lajur bagi kendaraan pemudik.
Pantauan Antara di lapangan, ruas Ketanggungan-Songgom-Prupuk di Kabupaten Brebes, masih macet total dan diberlakukan buka tutup setiap setengah jam sekali sehingga kendaraan hanya bisa bergerak 300 sampai 500 meter setiap setengah jam.
Demikian juga kendaraan dari arah Purwokerto yang akan menuju Slawi dan Tegal harus rela bergerak setiap setengah jam sekali akibat bersimpangan dengan arus mudik. Polisi tampak bekerja keras mengatur pergantian arus lalu lintas di setiap persimpangan.
Sejumlah kendaraan tampak mogok karena kehabisan bahan bakar, sementara satu SPBU terdekat di sekitar Larangan sudah kehabisan stok sejak kemarin. Ratusan pemudik terpaksa bermalam di sejumlah masjid dan mushala yang berada di pinggir jalan.
Salah satu tempat yang favorit dan selalu dipenuhi pemudik setiap tahun adalah Masjid Miftahul Jannah atau dikenal sebagai Masjid Tikungan Kubang Wungu, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Ketanggungan. Halaman mesjid yang menyatu dengan rumah penduduk sekitarnya mampu menampung 30 kendaraan.
Tersedia juga belasan warung makan di sekiling masjid yang menjual makanan dan minuman dengan harga yang wajar. Lokasi masjid itu juga dekat mini market 24 jam sehingga memudahkan pemudik mencari keperluan lainnya.
Zamroni, salah satu pemilik kios mengungkapkan, kemacetan sudah terjadi sejak dua hari lalu dan Selasa dinihari merupakan puncak macet karena hanya bisa bergerak setiap setengah jam sekali.
Warsito, pemudik asal Tangerang yang ditemui di lokasi mengungkap, perjalanan dari rumahnya sampai Masjid Kubang Wungu sudah mencapai 36 jam dan 30 jam diantaranya dihabiskan sepanjang Tol Kanci-Pejagan yang kemarin macet sampai 25 kilometer. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Purwokerto selepas shalat subuh.