Takbir Keliling Bukan Ajang Foya-Foya

Red: Nidia Zuraya

Selasa 05 Jul 2016 01:52 WIB

Nuansa takbir keliling menyambut Hari Raya Idul Fitri Foto: Antara Nuansa takbir keliling menyambut Hari Raya Idul Fitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Humprey Djemat, menegaskan, takbir keliling bukanlah ajang hura-hura dan foya-foya, melainkan merupakan ungkapan haru dengan memanjat asma Allah SWT.

"Takbir itu mengumandangkan dan menyucikan nama Allah SWT. Jadi, tidak ada relevansi foya-foya, hura-hura dengan takbir keliling di malam Idul Fitri," kata Humprey dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin (4/7) malam.

Apalagi, lanjut dia, kondisi ekonomi nasional sedang sulit, sehingga tidak mungkin warga berfoya-foya di malam yang suci. Dari pihak keamanan pun siap mengawal takbir akbar. Polda Metro Jaya yang berjanji mengawal takbir keliling.

"Polisi saja siap mengawal. Mereka menghargai pihak-pihak yang mau merayakan hari kemenangan asal tertib," ujarnya.

Sementara itu, Kyai asal Jawa Timur, Nurun Tajalla, mengatakan, takbir keliling adalah bentuk syiar Islam, asal dilakukan dengan tidak menggangu jalan, dan sesuai dengan aturan yang ada.

"Tidak masalah syiar takbir keliling, asal tidak menggangu jalan. Apalagi dari dulu, dari zaman Presiden Soeharto, tidak ada larangan soal takbir keliling, bahkan difasilitasi," ujar dia.

"Kalau sekarang ada tekanan untuk tidak melakukan takbir keliling, itu patut dipertanyakan," katanya menegaskan.

 

Terpopuler