REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat politik dan hak asasi manusia dari Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga, berpendapat peningkatan intensitas pemudik pada 2016 mengindikasikan adanya peningkatan ekonomi di masyarakat.
"Intensitas arus mudik secara kuantitas dan kualitas cukup meningkat, baik yang menggunakan kendaraan umum, pribadi, kapal laut, dan pesawat udara. Hal tersebut dapat diartikan bahwa perekonomian Indonesia berkembang, di mana jumlah kelas menengah semakin banyak," kata Andy di Jakarta, Senin (4/7).
Andy berpendapat mudik tahun ini secara kualitas lebih baik dari sebelum-sebelumnya karena telah terjadi perubahan dari sisi infrastruktur jalan, terutama penambahan ruas jalan tol. Selain itu, peningkatan kualitas tersebut juga didukung adanya perubahan prasarana dan sarana penunjang mudik seperti kendaraan, stasiun kereta, terminal moda transportasi darat, dan bandar udara yang semakin tertata.
Menurut Andy, kelemahan seperti macet di sekitar jalur mudik di pantai utara Jawa dan jalur lain adalah kewajaran dikarenakan intensitas pemudik tinggi. "Tinggal bagaimana pemerintah memikirkan managemen pengaturan mudik tahun mendatang, seperti pemisahaan jadwal mudik berdasarkan kendaraan, pemisahan penggunaan kendaraan umum dan pribadi juga bisa diuji coba. Selain itu pembukaan jalur-jalur alternatif rawan macet, seperti pantai utara Jawa, perlu dipikirkan," kata dia.
Andy berpendapat perbaikan managemen mudik dapat dilakukan dengan memperbaiki berbagai kelemahan-kelemahan yang timbul. "Seperti fasilitas tempat pengisian bahan bakar dan peristirahatan di jalur Tol Cipali perlu ditambah," kata dia.
Sementata itu, sampai dengan Senin (4/7) atau H-2 Lebaran pukul 08.00 WIB, tercatat 2.531.890 kendaraan meninggalkan wilayah Jabodetabek. Jumlah tersebut merupakan hasil akumulasi traffic counting Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di tujuh titik pemantauan, yaitu Ciasem, Sadang, Ciamis, Merak, Cisarua, Cicurug, dan Cileunyi mulai dari H-12 hingga H-2 Masa Angkutan Lebaran 2016.
Jumlah tersebut meningkat 36,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 yang mencapai 1.857.498 kendaraan. Angka tersebut didominasi oleh sepeda motor, sebanyak 1.563.670 atau 61,76 persen dari keseluruhan kendaraan.