REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hingga H-3 Lebaran 1437 Hijriyah, ruas tol dalam kota Semarang maupun tol Semarang-Bawen masih terlihat lengang. Hingga Ahad (3/7) pukul 19.00 WIB, belum terpantau lonjakan arus lalulintas yang signifikan.
Kondisi yang sama, juga terpantau di ruas jalur utama Semarang-Solo/Yogyakarta, di wilyah Kabupaten Semarang. Ditengarai arus lalu lintas mudik Lebaran masih tersendat di kawadan pantura barat Jawa Tengah.
Operator Sentra Komunikasi Trans Marga Jateng, Rendy Fitrayanda yang dikonfirmasi mengatakan, arus lalu lintas di pintu tol Banyumanik, Kota Semarang dan Bawen, Kabupaten Semarang masih landai. Bahkan menurut dia cenderung lengang karena truk angkutan barang sudah tidak boleh beroperasi.
Menurut dia, belum ada lonjakan volume kendaraan di ruas tol Semarang-Bawen. "Hingga Ahad pukul 14.00 WIB, jumlah transaksi di tol Banyumanik maupun Bawen mencapai 35 ribu," ungkapnya.
Sentara data pada H-4, jumlah transaksi mencapai 81.822 unit, sedangkan pada H-5 mencapai 84.808 unit yang merupakan jumlah tertinggi sementara ini. Dengan jumlah transaksi ini, belum terlihat antrean kendaraan saat memasuki kedua gerbang tol tersebut.
Ia juga menyampaikan, berdasarkan informasi arus lalu lintas mudik masih tersendat di Brebes Timur hingga Tegal. "Mungkin situasi ini memengaruhi kondisi tol di Semarang, yang hingga saat ini masih terlihat lengang," tambah Rendy.
Pihak Polres Semarang memperkirakan, puncak arus mudik di wilayah hukum Polres Semarang baru akan berlangsung Senin dini hari ini. Tetmasuk di ruas tol Semarang-Bawen.
Jajaran Kepolisian Resor Semarang sudah memasang ribuan bambu cone di beberapa titik persimpangan yang berpotensi bisa mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Misalnya, di pertigaan Karangjati, Bawen dan Ambarawa.
"Kami juga sudah menyediakan sejumlah rest area di tiap Polsek dan kecamatan. Harapannya, bisa dimanfaatkan para pemudik yang lelah dalam perjalanan," tutur Kapolres Semarang, AKBP Thirdy Hadmiarso.