Jumlah Pintu Tol Jadi Biang Kemacetan Brebes Timur

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari

Senin 04 Jul 2016 18:58 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet parah di Tol Pejagan, Jawa Tengah, Senin (4/7).  (Republika/Wihdan Hidayat) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Kendaraan pemudik terjebak macet parah di Tol Pejagan, Jawa Tengah, Senin (4/7). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai meninjau langsung lokasi kemacetan di tol Pejagan-Brebes, Ketua DPR Ade Komarudin menjelaskan penyebab kemacetan itu terjadi. ‎Usai mendarat di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Akom mengatakan penyebab kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Brebes adalah sedikitnya jumlah pintu keluar.

Kondisi ini membuat jumlah kendaraan menumpuk di pintu keluar. Padahal, dari jalan tol sebelumnya, jumlah kendaraan yang masuk sangat banyak karena ada sekitar 35 pintu masuk tol ke arah Tol Pejagan-Brebes. Menurut Akom, kemacetan ini sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya oleh pihak aparat kepolisian.

Dari Cikarang sampai Cikopo tidak ada macet. Dari Kopo sampai Kanci juga tidak ada kemacetan, namun setelah Kanci baru muncul kemacetan. "Karena di situ pintu tol di Cikarang Utama ada 35 pintu, di sana (Pejagan-Brebes Timur) cuma 5," tutur Akom di Lapangan Bayangkara, Senin (4/7).

Akom menambahkan ‎setelah mobil keluar dari tol Brebes Timur, terjadi kepadatan karena pertemuan dengan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura). Akibatnya, menumpuklah kendaraan di pintu keluar Tol Brebes Timur. Kader Partai Golkar itu mengimbau pemudik tidak hanya menggunakan jalur tol untuk menuju Jawa Tengah. Banyak jalur alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di tol.

‎Misalnya, dari arah Cikopo ke pantura, Simpang Mutiara-Jomin dinilai masih lengang. Pengendara dapat keluar tol dari pintu tol itu dengan nyaman. Menurut Akom, masyarakat yang ingin mudik ke Jawa dapat menggunakan jalur tol yang lama sebelum ada tol Cipali. Namun, kemacetan yang terjadi di pintu tol Brebes Timur ini juga dinilai positif, selain dampak negatif yang terjadi jelang Lebaran seperti sekarang ini.

"Tentu ini sebenarnya dampak keberhasilan pembangunan sekaligus negatifnya saat Lebaran," tegas Akom.

Terpopuler