Serangga Malam Ganggu Arus Mudik di Jembatan Kertosono Kediri

Red: Nur Aini

Senin 04 Jul 2016 18:55 WIB

Pemudik kendaraan bermotor. (ilustrasi) Foto: Republika/Prayogi Pemudik kendaraan bermotor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Kepolisian mengingatkan kepada para pemudik untuk mewaspadai serbuan serangga jenis klaper yang banyak beterbangan menjelang malam di Jembatan Kertosono, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hingga dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas.

"Hewan itu biasanya muncul petang hingga malam. Itu kemungkinan karena efek lampu, sebab di sisi kanan dan kiri sangat gelap, sementara di bagian jembatan ada banyak lampu," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Bowo Wicaksono di Kediri, Senin (4/7).

Serangga tersebut biasanya mulai berdatangan pada petang hari, saat lampu-lampu di sekitar jembatan menyala. Semakin lama, hewan yang datang bertambah banyak, hingga mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Keberadaan hewan itu bertahan sampai malam, hingga pukul 21.00 WIB pun masih banyak.

Ia mengaku sudah mendapatkan laporan terkait dengan insiden kecelakaan sejumlah pengendara sepeda motor di lokasi tersebut. Mereka tidak dapat mengendalikan kendaraannya, sebab pandangan terhalang oleh ribuan hewan serangga sejenis kupu-kupu berukuran kecil itu. Selain itu, di tubuh hewan itu juga mengeluarkan semacam minyak, sehingga jalan raya juga menjadi licin. Kondisi itu sempat membuat arus lalu litas di jembatan yang melintasi Kali Brantas tersebut macet beberapa saat.

Petugas pun terpaksa memperlambat arus lalu lintas dengan harapan tidak terjadi kecelakaan yang lebih parah. Kendaraan pun bisa melaju, walaupun dengan kecepatan yang pelan. Terkait dengan ide mematikan lampu, Bowo mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan, sebab justru bisa mengganggu perjalanan. Hal yang bisa dilakukan petugas adalah mengatur arus lalu lintas, agar berjalan dengan lebih pelan dan berhati-hati.

"Kalau mematikan lampu, justru risikonya semakin besar. Kami mengimbau agar pengendara lebih berhati-hati mengemudikan kendaraannya," katanya.

Sementara itu, di jalur Mengkreng, Kabupaten Kediri volume kendaraan masih lancar. Bahkan, kendaraan bisa melaju leluasa, dengan kecepatan sekitar 20 kilometer per jam. Walaupun belum terjadi kepadatan arus lalu lintas di simpang yang menghubungkan Surabaya-Kabupaten Kediri, Surabaya-Madiun, serta Jombang itu, Polres Kediri juga sudah menyiapkan jalur alternatif.

Polres Kediri sudah mendirikan enam pos di wilayah hukumnya. Pos itu antara lain di kawasan simpang lima gumul (SLG), mengkreng, Kandangan, Papar, Plemahan, serta Jongbiru, Kabupaten Kediri. Anggota Polres Kediri akan diterjunkan selama 14 hari untuk bertugas dalam operasi Ramadniya, mulai H-7 hingga H+7, dengan jumlah personel hingga 750 anggota. Mereka terlibat langsung di lokasi pengamanan sesuai dengan pos yang ditugaskan.

Pihaknya berharap, masyarakat berhati-hati dalam mengemudikan kendaraannya, dan bisa selamat sampai tujuan. Ia pun berharap, agar pengemudi tidak terlalu kencang mengemudikan kendaraan, sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Terpopuler