Macet Parah di Brexit, Ini Kata Jokowi

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Damanhuri Zuhri

Senin 04 Jul 2016 17:19 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet panjang menuju pintu keluar Tol Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah , Jumat (1/7).(Republika/Wihdan Hidayat) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Kendaraan pemudik terjebak macet panjang menuju pintu keluar Tol Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah , Jumat (1/7).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo angkat bicara soal kemacetan panjang yang terjadi di pintu keluar tol Pejagan-Brebes Timur atau yang kini populer dengan sebutan Brexit (Brebes exit). Presiden menyebut, kemacetan di Brebes memang sudah diprediksi sebelumnya karena ada tol baru.

Tol yang baru diresmikan Presiden pertengahan Juni lalu itu memang menjadi salah satu ruas jalan yang paling banyak digunakan para pemudik tahun ini.

Presiden Jokowi berjanji, pemerintah akan segera menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang tersisa untuk mencegah kemacetan panjang kembali terulang.

"Nanti kalau itu sudah tersambung dari Batang ke Semarang, Semarang ke Solo, Solo ke Ngawi, Ngawi ke Kertosono semua tersambung, akan lancar," ucap Presiden ujar membagi-bagikan paket sembako di Pandeglang, Senin (4/7).

Jokowi menargetkan, pembangunan ruas tol tersebut akan selesai dalam dua tahun mendatang asal proses pembebasan lahan lancar.

Secara umum, Presiden menilai arus mudik tahun ini masih lancar dan terkendali. Menurutnya, hal itu karena ada sejumlah tambahan infrastruktur angkutan sehingga pemudik dapat terangkut lebih banyak.

"Setelah kita belikan dua kapal besar di Merak Bakauheni, yang sekali angkut bisa memuat 400 mobil, itu sangat membantu sekali. Dulu, sekali masuk hanya 125 mobil, sekarang bisa langsung 400," ujarnya.

Terpopuler