REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengalaman mudik bertemu keluarga ke kampung halaman seringkali menjadi kisah tersendiri di setiap musim mudik jelang Lebaran seperti sekarang. Bagi mantan menteri Perikanan dan Kelautan, Prof Dr Rokhmin Dahuri, mudik bukan sekadar tradisi umat Islam di Indonesia.
"Mudik di Indonesia sudah seperti magnet, sulit dilepaskan dengan kerinduan bersama keluarga di kampung halaman," ungkap Prof Dr Rokhmin Dahuri kepada Republika.co.id, Senin (4/7).
Walaupun terakhir kali mudik empat tahun lalu, Rokhmin mengkau setiap kali mudik selalu ada kenangan yang tertinggal bersama keluarga. Pilihan mudik bersama keluarga selalu bergantian antara ke Cirebon rumah orangtua kandungnya dan Payakumbuh kediaman mertua.
Rokhmin masih ingat pengalaman mudik pada 1995 ke Payakumbuh bersama istri dan ketiga anaknya saat itu. Ia harus menyetir sendiri mobil Toyota Corolla, melintasi jalur timur Sumatera.
Sama seperti kebanyakan orang, tentu salah satu tantangan bagi para pengendara dan pemudik adalah fisik. "Memang cukup menantang karena harus tahan melawan kantuk," ungkap Rokhmin menjelaskan.
Solusi terbaik, kata Guru Besar Institut Pertanian Bogor ini, adalah menginap di beberapa tempat di Lampung dan Palembang, agar bisa tetap terjaga. Kemudian perjalanan dilanjutkan ke arah Jambi dan Surolangun, Muara Bungo. Kemudian masuk Padang dari Sitinjau Lauik.
Salah satu yang paling ia ingat dan mejadi kenangan baginya adalah di saat-saat mudik itulah momen paling akrab bersama anak-anak. "Bercengkrama dua hari bersama anak. Dan tetap bertahan puasa di perjalanan," kenang Rokhmin.
Sehingga selama dua hari di dalam perjalanan mudik itulah, Rokhmin betul-betul merasakan begitu dekat dengan keluarga dalam perjalanan tersebut. "Tenyata mengasikkan juga perjalanan mudik. Tired but happy," paparnya semringah.
Rokhmin bersyukur bisa menyempatkan bersilaturahim bersama orangtua kandung dan mertua semasa hidup mereka. Baginya, menjaga hubungan kekeluargaan itu sangat penting. Tidak ada pembatas antara orang tua kandung dan mertua, walaupun diantara mereka telah meninggal dunia.