Kemenhub Sebut Tol Pejagan-Brebes Timur Kelebihan Kapasitas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini

Senin 04 Jul 2016 16:22 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet parah di Tol Pejagan, Jawa Tengah, Senin (4/7).  (Republika/Wihdan Hidayat) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Kendaraan pemudik terjebak macet parah di Tol Pejagan, Jawa Tengah, Senin (4/7). (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa ruas tol baru yang ada yakni Tol Pejagan-Brebes Timur sangat diminati pemudik. Akibatnya, jumlah kendaraan bermotor yang melalui ruas jalan tol ini dinilai melebihi kapasitas normal yang bisa termuat.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Puji Hartanto mengakui, pihaknya sudah memprediksi hal ini sebelumnya. Sejumlah langkah antisipasi juga telah disiapkan dengan pihak kepolisian termasuk rekayasa lalu lintas. Hanya saja, jumlah kendaraan kali ini memang sangat tinggi sehingga mau tak mau kemacetan tak terhindarkan.

Meski begitu, Puji menegaskan bahwa semua pihak telah bekerja maksimal untuk kelancaran mudik kali ini.

"Rekayasa lalu lintas dan pengalihan arus ada di Polri (tanggung jawabnya). Kemenhub tanggung jawab soal laik kendaraan angkutan umum dan fasilitas keselamatan lalin," kata Puji, Senin (4/7).

Ia menyebutkan ada beberapa hal yang membuat penumpukan di Brexit terjadi yakni minimnya jumlah SPBU di sepanjang ruas tol Kanci sampai Brebes Timur, pasokan BBM yang belum bisa dengan cepat menjangkau konsumen yang kendaraannya mogok di jalan, dan aktivitas warga Brebes di jalan arteri selepas Brexit.

Ia mendukung langkah Pertamina untuk jemput bola mengantarkan BBM ke konsumen yang terkena macet. Namun, ia meminta agar keselamatan tetap dijaga.

"Kita semua sudah kerja maksimal tapi kondisi jumlah kendaraan bermotor dan kapasitas tol serta jalan nontol yang tidak menampung lagi," katanya.

Terpopuler