Pantura Macet Parah, Pemudik Turun ke Pinggir Jalan

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ilham

Senin 04 Jul 2016 14:59 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet (ilustrasi) Foto: Republika/Wihdan Hidayat Kendaraan pemudik terjebak macet (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki H-2 lebaran, kemacetan luar biasa arus mudik belum juga berakhir di jalur Pantura. Kepadatan arus lalu lintas bahkan lebih parah dibandingkan Ahad (3/7), kemarin. Kondisi itu sampai membuat para pemudik keluar dari kendaraan.

"Dari pukul 8 pagi di Cirebon kena macet total," keluh Usman (50 tahun). Pemudik asal Lampung Utara ini hendak pulang ke kampung halamannya di Pati Jawa Tengah. Usman bersama para pemudik lain yang sekampung halaman menyewa mobil Izusu Elf untuk mudik.

Usman menuturkan, mobilnya mulai terjebak macet pada pukul 08.00 WIB. Kepadatan kendaraan sudah dimulai sejak Tol Kanci sebagai imbas banyaknya pemudik yang hendak melintasi Tol Pejagan dan keluar di GT Brebes Timur. Begitu keluar dari exit tol Kanci pukul 10.00, kendaraan roda empatnya langsung disambut kemacetan jalur Pantura.

Arus lalu lintas didominasi oleh kendaraan roda empat dan bus-bus AKAP. Pemudik kendaraan roda dua juga masih berseliweran. Sampai pukul 14.10, mobil elf yang Usman tumpangi masih berada tak jauh dari Pasar Gebang, Cirebon Timur, Jawa Barat. Kendaraan tidak dapat bergerak sama sekali.

Saking parahnya kondisi kemacetan, Usman dan beberapa penumpang sampai keluar dari kendaraan. Mereka mencari udara segar lantaran tak tahan sumpek dan panas terjebak macet berjam-jam. "Panas di dalam mobil," kata Usman. Ia duduk menunggu pergerakan kendaraan sambil mencari udara segar di tepi areal persawahan jalur Pantura. Beberapa penumpang lain juga keluar untuk buang air di pinggir sawah itu.

Kemacetan ini disinyalir lantaran banyaknya pemudik yang ingin keluar dari GT Brebes Timur. Arus kendaraan dari tol Pejagan bertemu dengan arus kendaraan dari jalur Pantura. Kondisi kemacetan belum juga terurai hingga memasuki Losari. Banyak pemudik mengambil jalur melawan arus sehingga arus pemudik ke arah Jawa Tengah memakan tiga lajur jalan. Sementara polisi belum juga memberlakukan contra flow.